July 11, 2025
Seni Budaya

Waves of Samasta’, Pamerankan Puluhan Lukisan Anak Studio Gelombang di Arma Museum

Gianyar -kabarbalihits

Puluhan lukisan berbagai karakter tradisi Batuan karya anak -anak Studio Gelombang Desa Batuan resmi dipamerkan di Arma Museum Pengosekan Ubud melalui Pameran bertajuk “Waves of Samasta” yang dibuka secara resmi dibuka Direktur Museum Arma Anak Agung Yudi, Kamis malam (3 /7/2025).

Pameran lukisan Waves of Samasta tak hanya dipadati anak -anak dan orang tua dari anak -anak Studio Gelombang namun juga sejumlah wisatawan mancanegara ikut kagum dengan lukisan yang dipamerkan di Museum Arma.

Made Griyawan Pendiri sekaligus Pembina Studio Gelombang di Desa Batuan menyampaikan dalam pameran ini pihaknya ingin menyajikan bagaimana mendelegasikan, meneruskan nilai -nili budaya melalui seni lukis tradisi Batuan.

“Dalam pameran ini kita mengambil tema Waves of Samasta. Jadi disini ada sekitar 61 karya yang kita pamerkan dari berbagai karakter anak dan orang tua juga ada yakni pembina itu yang kita sajikan. Dalam hal ini kita ingin menunjukkan suatu nilai budaya melalui pembelajaran karakter bukan dari hasil yang ingin kita lihat, tapi bagaimana prosesnya mereka (anak -anak,red) dalam berkarya,”ungkapnya.

Dalam teknik melukis tradisi Batuan lanjut Made Griyawan terdapat nilai -nilai yang memberikan pembelajaran kepada karakter.
Hal ini juga yang ingin kita sampaikan kepada para pengunjung pameran,”bebernya.

Terkait ciri khas Batuan dalam pameran ini, Made Griyawan menjelaskan, baginya adalah cikal bakal dari seni lukis Bali. Dimana, dalam proses di Batuan yang sudah nerumur lebih dari seribu tahun. Dimana disana sudah tercantum kegiatan berkesenian khususnya seni lukis yang diebut dengan Citra Kara.

“Jadi ini juga sebagai tanggungjawab budaya kami sebagai generasi muda. Hal ini juga (tradisi, red) bukan milik kami saja namun merupakan milik Bali,”tegas putra pelukis I Wayan Taweng, dan adik I Wayan Bendi pelukis di Desa Batuan.

Baca Juga :  TK Werdhi Kumara Desa Punggul Ikuti Parade Ogoh -ogoh, Konsisten Tingkatkan Kreativitas

Secara khusus, Made Griyawan juga menyampaikan terima kasih kepada Arma Museum yang senantiasa memberikan ruang dan support dalam mengedukasi dan memotivasi pameran seni lukis.

Sementara, Wayan Adi Mataram salah seorang seniman menyatakan rasa syukurnya dapat bersama -sama anak -anak komunitas Studi Gelombang dalam memarken hasil karyanya.

“Pameran kali ini di Arma Museum merupakan kehormatan bagi saya selaku seniman,”ucapnya.

Owner Bali Moon Art n Space, Kemenuh ini kembali menegaskan komitmennya untuk membantu / mensupport anak -anak yang merupakan bibit seniman tradisional khususnya. Terlebih anak -anak ini sangat lugas dalam memberikan judul pada karya -karyanya.

“Buktinya, tidak sedikit karya anak -anak ini sudah diadopsi atau didonasikan kepada pecinta seni di dalam negeri maupun luar negeri,”beber Wayan Adi Mataram sembari berharap anak -anak ini diberi ruang yang lebih luas oleh kolektor yang ada di Bali dan Indonesia.

Direktur Museum Arma, Anak Agung Yudi mengatakan, selain mengapresiasi pelaksanaan pameran juga kembali menegaskan komitmennya untuk senantiasa memfasilitasi pelaksanaan pameran untuk anak -anak Studio Gelombang. Hal ini sejalan dengan visi Museum Arma yakni konsisten menjaga budaya Bali.

“Anak -anak ini yang kedepannya nanti akan senantiasa menjaga dan menjadi garda terdepan dalam pelestarian seni. Paling tidak mereka -mereka ini nantinya menjadi kolektor, seniman atau orang sukses dibidangnya masing -masing,”tukasnya.

Pameran lukisan “Waves of Samasta’ akan berlangsung hingga 15 Juli 2025 mendatang. (Kbh6)

Related Posts