4 Plang Nama Ashram Hare Krishna Diturunkan
Denpasar – kabarbalihits
Sekitar 20 orang lebih dari Forum Komunikasi Taksu Bali, melakukan penurunan beberapa plang papan nama yang bertuliskan ‘Krishna Balaram Ashram’ dari besi di Jalur utama Padanggalak, Sanur, Denpasar, pada kamis siang, (24/12).
Penurunan beberapa plang nama ini dilakukan dengan cara menggunakan gergaji besi, yang kemudian diletakkan tidak jauh dari tempat semula.
Menurut Sekretaris umum Forkom Taksu Bali, Khismayana Wijanegara, penurunan plang nama ini berdasarkan dari mengawal surat keputusan bersama antara PHDI dengan MDA terkait dengan sampradaya
“Jadi karena sampradaya ini sudah merusak nilai-nilai budaya adat, tradisi, agama hindu kita yang termasuk kearifan lokal kita, jadi itu dasar kita” Jelasnya.
Disampaikan juga, dalam keputusan itu disebutkan Hare Krishna dengan organisasi ISKCON merupakan sampradaya non dresta.
“Kemudian diputuskan disana pula bahwa, kami sebagai masyarakat berkewajiban melaksanakan keputusan bersama tersebut, jadi itulah dasar yang kita pakai bersama-sama” Ucapnya.
Diakui kehadiran dari Forum Taksu Bali dan perwakilan aliansi masyarakat lainnya, untuk menyampaikan dan mengingatkan keberadaan sampradaya non dresta yang menurutnya tidak pantas ada di Bali.
“Anda itu sudah tidak pantas lagi ada di bali, sudah tidak pantas lagi ada di Nusantara” Tegasnya.
Dalam hal ini, pihaknya akan tetap terus bergerak bersama MDA turun ke desa-desa adat.
“Nanti tanggal 27 Desember, kita akan buktikan juga, forum desa adat yang di salah satu di tabanan akan melakukan hal yang sama terhadap penolakan sampradaya terutama hare krishna ini” Katanya.
Sebanyak 4 plang nama telah diturunkan pada satu lokasi di kawasan Padanggalak Sanur, Denpasar.
“Nanti akan ada ashram-ashram lain kita akan kerjasama dengan desa adat untuk kita tutup, apalagi tidak berijin kita tutup sekalian” Imbuhnya.
Pihaknya tidak menyangkal aksi pertama yang dilakukan ini, tidak berkoordinasi dengan pihak keamanan dengan alasan mendadak.
“Sementara karena mendadak, kita belum berkoordinasi dengan pihak keamanan, tetapi Forkom Taksu Bali ini bagian dari pokja MDA jadi kami harus tetap mengawal sesuai dengan keputusan bersama, kita tetap berkoordinasi dalam hal pergerakan” Tutupnya. (kbh1)