April 16, 2024
Seni Budaya

Vihara Dharmayana Kembali Gelar Ritual Tolak Bala, Barongsai dan Liong Kelilingi Jalan Raya Kuta

Badung-kabarbalihits 

Setelah dua tahun tidak digelar, Vihara Dharmayana yang bertempat di Jalan Blambangan, Kuta, kembali melaksanakan ritual tolak bala mengelilingi Jalan Raya Kuta sehari menjelang Tahun Baru Imlek 2574, pada Sabtu sore (22/1/2023). 

Ratusan warga Banjar Dharma Semadi, Kuta terlihat sangat antusias mempersiapkan diri untuk mengikuti ritual tolak bala ini. 

Penanggung Jawab Vihara Dharmayana Kuta, Adi Dharmaja Kusuma menyampaikan, setelah dicabutnya kebijakan PPKM oleh Pemerintah, pihaknya kembali melangsungkan ritual tolak bala yang diiringi 5 Barongsai dan 2 Liong atau Naga melalui persetujuan keluarga besar warga Tionghoa di Banjar Dharma Semadi, Kuta.

Ritual dilanjutkan dengan kirab ini dimulai pukul 17.00 wita, diawali dari depan pintu Vihara dengan persembahyangan, kemudian keliling menuju depan Pura Desa Adat Kuta pada Sabtu sore (21/1/2022).

“Lanjut ke jalan Kalianget, perempatan ke utara menuju Pura Desa, lanjut ke banjar Temacun, lalu kembali kesini (Vihara),” katanya sebelum ritual dilangsungkan. 

Baginya ritual tolak bala ini merupakan persembahyangan berbagi kebahagian kepada makhluk yang tidak beruntung, diistilahkan pada kepercayaan Hindu di Bali serupa dengan upacara Mecaru. Dimana pada Tahun Baru Imlek 2574 bisa dilalui dengan penuh suka cita. 

“Juga Barongsai dan Liong diartikan oleh warga Tionghoa bisa menetralisir hal-hal negatif,” jelasnya. 

Baca Juga :  Pujawali Pura Luhur Uluwatu, Pemedek Diingatkan Kurangi Penggunaan Kantong Plastik

Dinilai Akulturasi budaya yang terjadi di Vihara Dharmayana, Leeng Gwan Bio, Kuta telah terjadi sudah lama, sejak berdirinya Vihara pada tahun 1750. Terbukti dengan persembahyangan menggunakan canang, dan pakaian adat yang digunakan menyerap budaya adat Hindu Bali. 

“Akulturasinya sangat kental apalagi warga tionghoa disini mengambil saudara-saudara Hindu Bali sangat banyak sekali hampir 80 persen daripada 150 KK. Kita tetap melaksanakan persembahyangan pada intinya yang dibawa adalah canang, apalagi kita berada di Bali,” terangnya. 

Tentunya ritual tolak bala yang mengelilingi beberapa wilayah Kuta ini menjadi tontonan warga sekitar dan pengendara yang melintas. 

Salah seorang warga yang tinggal di wilayah setempat bernama Yuni, mengaku senang bersama anaknya kembali bisa melihat ritual dan kirab Barongsai dan Liong ini di Kuta. 

“Seneng sih sudah bisa liat lagi, ramai juga. Biasanya saya tahunya di Mall Galerry,” katanya. (kbh1)

Related Posts