HUT Ke-4 Bupda Diisi Lomba Utsawa Dharmagita, Disel Astawa Tegaskan Desa Adat Ungasan Komit Pelestarian Adat Seni dan Budaya
Badung – Kabarbalihits
Konsistensi Desa Adat Ungasan Kuta Selatan dibawah Kepemimpinan Jro Bendesa Wayan Disel Astawa untuk melestarikan adat seni dan budaya tak perlu diragukan lagi. Terbukti, pada Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-4 Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (Bupda) Desa Adat Ungasan, Minggu 27 November 2022 dilaksanakan lomba Ustsawa Dharmagita sebagai ajang pelestarian seni budaya dan agama dengan peserta anak-anak, remaja hingga ibu PKK. Lomba utsawa Dharmagita meliputi Macepat, Kidung dan Kekawin dilaksanakan di Wantilan Dirgalaba Desa Adat Ungasan. Bahkan pada penutupan lomba tersebut juga dilaksanakan Launching Tari Maskot Desa Adat Ungasan “Angsa Wahana”.
Bendesa Adat Ungasan, Wayan Disel Astawa yang ditemui disela-sela pelaksanaan lomba Utsawa Dharmagita menyatakan, terbentuknya Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (Bupda) Ungasan sesuai dengan Perda Nomor 4 tahun 2019 tentang Desa Adat. Bupda Desa Adat Ungasan memiliki tiga unit usaha yakni LPD, Pasar Adat dan Kawasan Pantai Melasti, Hal ini kata Disel Astawa harus dijaga dan ditingkatkan dalam rangka untuk meningkatkan pemeliharaan atau pelestarian dari adat, agama, seni dan budaya.
Menginjak usia empat tahun Bupda Desa Adat Ungasan lanjut Disel Astawa, dalam meningkatkan semua sektor yang ada sudah tentu terdapat hambatan dan rintangan. “Namun demikian harapan kami, hambatan dan rintangan ini harus dijadikan semangat untuk tambah membangkitkan sumber-sumber pendapatan yang digali melalui usaha yang terdapat dalam Bupda. Pelestarian adat seni dan budaya memerlukan biaya yang cukup tinggi dan Bali dikenal dengan pariwisata budaya jadi sangat memerlukan usaha pelestarian itu,”terangnya.
Terkait pengembangan Bupda kedepan Disel Astawa yang juga Anggota DPRD Bali Fraksi Partai Gerindra menegaskan, Bupda sebagi milik desa adat sedangkan Bumdes milik desa dinas jadi keduanya ini harus diseimbangkan. Bumdes dengan pergerakan ekonomi dalam bidang grosir. “Jadi segala yang dibutuhkan desa adat kita ambil melalui Bumdes. Jadi tercipta hubungan baik antara Bumdes dan Bupda,”paparnya.
Secara khusus Disel Astawa juga mencontohkan dalam upaya meningkatkan pendapatan Bupda, Wantilan Dirgalaba Desa Adat Ungasan akan segera dibenahi dengan pembangunan gedung baru di sebelah selatan. Sehingga pasar Adat Ungasan menjadi lebih luas yang berdampak meningkatnya pendapatan seiring dengan bertambanya pedagang yang berjualan.
“Jadi peningkatan Bupda dari sektor pasar akan meningkat. Wantilan yang baru tinggal proses finishing sehingga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan lomba maupun keagamaan dapat dilakukan disana,” bebernya.
Secara umum pendapatan Bupda Desa Adat Ungasan hingga saat ini mencapai 9 miliar lebih, dari pendapatan tersebut pihaknya juga telah mengalokasikan dana untuk mendongkrak operasional LPD, kegiatan parahyangan, pawongan serta untuk pemeliharaan bidang usaha-usaha yang dimiliki Desa Adat Ungasan.
Sekali lagi Disel Astawa menyatakan rasa optimisnya pendapatan Bupda Desa Adat Ungasan akan terus meningkat sejalan dengan berbagai program yang telah dilakukan. “Apalagi KTT G20 sudah berjalan sukses dengan Pengamanan TNI Polri dan dukungan Bapak Gubernur Bali. Kami optimis kunjungan wisatawan ke Bali dan Badung khususnya akan meningkat sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, “pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia HUT Ke-4 Bupda Desa Adat Ungasan, Made Suada menyampaikan HUT Ke-4 Bupda Desa Adat Ungasan lebih menitikberatkan pada upaya pelestarian seni budaya. Puncak HUT Bupda ke-4 dilaksanakan lomba Utsawa Dharmagita yang telah disetujui 15 Banjar di Desa Adat Ungasan. Didahului dengan pesangkepan serta tuntunan dari Widyasabha Desa Adat Ungasan. Lomba Utsawa Dharmagita meliputi Mecepat, Kidung, serta Kekawin. Hal ini juga sebagai salah satu upaya Ngewerdiang tur Ngelimbakang pemargin Sastra Agama di Desa Adat Ungasan.
Made Suada yang juga Pangliman Desa Adat Ungasan mengatakan, Lomba Utsawa Dharmagita yang pelaksanaannya meliputi lomba Macepat, Kidung dan Kekawin dengan peserta anak – anak , remaja serta Paiketan Krama Istri atau Ibu – Ibu PKK. “Sebagai puncak HUT Bupada Desa adat Ungasan, selain disi penyerahan hadiah berupa piagam dan uang pembinaan bagi para pemenang ditutup dengan hiburan,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut pembinaan, pelestarian adat seni dan budaya kata Made Suada, Desa Adat Ungasan juga telah menyiapkan lembaga-lembaga pendukung diantaranya, pasraman, widyasbha hingga sekaa tabuh yang telah diberdayakan dalam mendukung pelestarian nilai-nilai seni di Desa Adat Ungasan.
Bahkan salah satu wujud nyata berjalannya program pelestarian seni budaya adalah dilaunchingnya Tari Maskot Desa Adat Ungasan yakni “Angsa Wahana”. “Tak hanya lomba Utsawa Dharmagita yang akan kami laksanakan, kedepan lomba akan terus dilaksanakan dengan bidang – bidang yang lain sesuai dengan baga atau bagian yang ada di Desa Adat Ungasan,” tegasnya. (kbh6)