
Kasus Positif Covid-19 di Bali Meningkat, Pelayanan Rumah Sakit Tidak Sampai Kolaps
Denpasar-kabarbalihits
Meski kasus positif Covid-19 harian terkonfirmasi di Bali meningkat, disebutkan tekanan terhadap pelayanan rumah sakit masih aman. Terlebih adanya peningkatan kasus positif pada anak hingga 4000 anak kisaran umur 1-12 tahun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, saat acara ramah tamah di halaman Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar (30/6).
Dikatakan, untuk vaksin anak pihaknya menunggu juknis (petunjuk teknis) dari pusat dan segera ditindaklanjuti.
“Karena sekarang vaksin yang datang ini sekitar 4 juta sudah dialokasikan nanti umur 18 tahun keatas, kita selesaikan dulu yang 18 tahun,” Ucap Kadiskes Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.
Nantinya Vaksinasi pada anak ini akan diberikan jenis vaksin Sinovac.
“Informasinya Sinovac juga, kami menunggu juknis apapun tentu pusat sudah mempertimbangkan itu dan kami di daerah tinggal melaksanakan saja,” Jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, saat acara ramah tamah di halaman Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar (30/6).
Terkait virus corona varian baru delta yang ditemukan di daerah lain tidak terdeteksi di Bali, hanya varian Afrika Selatan dan varian Inggris yang terkonfirmasi.
“Kami terus berupaya untuk memdeteksi varian lain mengirim sample dari rumah sakit ke litbang sampai saat ini belum ada feedback adanya varian baru dari sample yang kita kirim,” Ujarnya.
Disampaikan dari kasus yang tinggi namun sedikit yang bergejala, hal itu terlihat dari data bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur di Bali 39% untuk isolasi, sedangkan untuk ICU hanya 30%.
https://youtu.be/-CAV_SSFLls
“Dari yang bergejala ini lebih sedikit gejala berat, karena kalau bergejala berat dia akan masuk ICU. Sedangkan BOR ICU itu lebih rendah daripada BOR Isolasi artinya yang bergejala berat sedikit, astungkara kalau begini terus yang meninggal pasti sedikit,” Paparnya.
Ditegaskan, Pemerintah di Bali saat ini tidak lagi menyiapkan tempat isolasi terpusat.
“Yang menyiapkan tinggal Badung dan Jembrana karena memang yang OTG dapat isolasi mandiri sepanjang dia disiplin, hanya yang berat dirawat di rumah sakit,” Katanya.
Pihaknya bersyukur pelayanan rumah sakit di Bali khusus Covid-19 tidak sampai Kolaps seperti di Jakarta.
“Astungkara tidak, kita tetap jaga. Kita punya 2000 lebih tempat tidur isolasi, yang terpakai hanya 400an. Kita jaga terus tapi kita monitor terus termasuk ketersedian oksigen kita monitor, persediaan obat kita minitor agar jangan sampai kekurangan,” Imbuhnya.
Hal ini dikatakan karena faktor dari gencarnya Vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah.
“Walaupun dia terkena, tidak bergejala. Ini pentingnya Vaksinasi,” Tutupnya. (kbh1)