January 14, 2025
Pendidikan

Program Berlanjut Fakultas Farmasi Unmas Denpasar “Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar Melalui Pemanfaatan Bahan Alam Menjadi Sediaan Herbal”

Badung-kabarbalihits

Tindak pidana dapat dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, yang mencerminkan kompleksitas perilaku manusia. Tindak pidana yang disengaja dilakukan dengan rencana yang matang, sedangkan tindak pidana yang tidak disengaja sering kali terjadi karena kelalaian atau keadaan yang tidak terduga. Berbagai faktor berkontribusi terhadap perilaku kriminal seseorang, termasuk status sosial ekonomi, kesehatan mental, penyalahgunaan zat, paparan kekerasan, dan keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Selain itu, pengaruh lingkungan seperti tekanan teman sebaya dan hubungan keluarga secara signifikan membentuk pilihan dan tindakan.

Kriminalitas tidak terbatas pada laki-laki, perempuan juga dapat terlibat dalam kejahatan. Perempuan yang sering dianggap sebagai figur pengasuh, dapat melakukan kejahatan karena berbagai tekanan, termasuk kesulitan ekonomi, hubungan yang penuh kekerasan, masalah kesehatan mental, dan keinginan untuk mandiri. Akibat dari perilaku kriminal mereka, banyak perempuan yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan.

Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Perempuan dirancang untuk membina para pelaku tindak pidana perempuan, yang mungkin menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan dengan tindak pidana laki-laki.  Lapas Perempuan sering kali berfokus pada rehabilitasi dan dukungan dengan menyediakan program yang menangani kesehatan mental, penyalahgunaan zat, dan pelatihan kejuruan atau keterampilan. Namun, efektivitas program-program ini dapat bervariasi, dan ada kebutuhan berkelanjutan untuk reformasi guna memastikan bahwa perempuan menerima sumber daya dan dukungan yang tepat untuk berintegrasi kembali ke dalam masyarakat dengan sukses.

Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati telah memulai inisiatif penting untuk menjalin kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA yang berlokasi di Denpasar. Kerja sama inovatif ini dirancang dengan tujuan utama untuk mendukung para perempuan yang terjerat dalam kegiatan kriminal, menawarkan mereka jalan menuju rehabilitasi dan pertumbuhan pribadi. Dengan membekali para perempuan ini dengan pengetahuan dan keterampilan yang berharga, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka selama berada di dalam Lapas dan mempersiapkan mereka untuk reintegrasi yang lebih positif ke dalam masyarakat setelah dibebaskan.

Baca Juga :  Gelar Sosialisasi & Bimtek Jafung, Unwar Satukan Langkah Tingkatkan Kualitas SDM Untuk Kemajuan Lembaga

Kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan LAPAS Perempuan Kelas IIA Denpasar sudah berlangsung dari tahun 2020. Setiap tahun Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar secara rutin dan berkelanjutan mengadakan pembinaan terhadap warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar, dan tahun ini diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2024 bertempat di Ruang Aula LAPAS Perempuan Kelas IIA Denpasar. Jenis pembinaan  tersebut  dijabarkan sebagai berikut :

  1. Penyuluhan Kesehatan Bebas Infeksi dengan Memanfaatkan Tanaman Herbal Kepada Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Penyuluhan ini yang diinisiasi oleh Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed. bertujuan agar warga binaan dapat memanfaatkan bahan alam sebagai pilihan dalam menjaga kesehatan, terutama dalam pencegahan infeksi. Infeksi seperti yang dipaparkan oleh Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed. dapat bersumber dari berbagai jenis mikroorganisme yang menimbulkan berbagai reaksi infeksi yang mengganggu kesehatan.

Pemaparan materi oleh Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed. tentang bebas infeksi dengan memanfaatkan bahan alam

Pemaparan materi oleh Dr. apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed. tentang bebas infeksi dengan memanfaatkan bahan alam

Bahan alam yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti tanaman kemangi, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lainnya , telah dimanfaatkan secara empiris oleh kelompok masyarakat tertentu untuk mengatasi infeksi. Perkembangan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tanaman tersebut juga telah tertukti secara ilmiah melalui jenis pengujian in  vitro dan in vivo dapat mengatasi infeksi secara pemakaian tunggal maupun kombinasi dengan obat kimia.

  1. Penyuluhan Hidup Sehat dengan Dewandaru Pada Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Penyuluhan ini yang diinisiasi oleh Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., M.Biomed bertujuan agar warga binaan dapat memanfaatkan bahan alam khususnya tanaman Dewandaru sebagai pilihan dalam menjaga kesehatan, terutama dalam menjaga stamina serta menjadi asupan antioksidan yang sangat penting peranannya dalam mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh akibat stres oksidatif yang dipicu oleh serangan radikal bebas ke dalam tubuh kita. Antioksidan dari dewandaru seperti yang dipaparkan oleh Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., M.Biomed dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif yang memarak saat ini seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke, kanker dan lain-lain.

Pemateri Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., M.Biomed memberikan penyuluhan sehat dengan dewandaru

Pemateri Dr. apt. Puguh Santoso, S.Si., M.Biomed memberikan penyuluhan sehat dengan dewandaru

Bahan alam yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti tanaman dewandaru , telah dimanfaatkan secara empiris oleh kelompok masyarakat di Bali untuk menjaga stamina. Perkembangan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tanaman tersebut juga telah tertukti secara ilmiah melalui jenis pengujian in  vitro dan in vivo dapat sebagai antioksidan yang kuat, sehingga mampu mencegah stress oksidatif dalam tubuh.

Baca Juga :  Kantor Urusan Internasional Unud Gelar 3rd International Education & Culture Festival, Kenalkan Pendidikan dan Budaya Hidup di Luar Negeri

 

  1. Peranan Promosi melalui Konsep Personal Selling Terhadap Pengembangan Produk Herbal Pada Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Pembinaan tentang promosi melalui konsep personal selling terhadap pengembangan produk herbal diinisiasi oleh apt. Fitria Megawati,S.Farm.,M.Sc., yang bertujuan agar warga binaan siap sebagai wirausaha pencipta lapangan kerja di kehidupan masyarakat setelah bebas masa tahanan.

Pemberian materi tentang Personal Selling oleh apt. Fitria Megawati,S.Farm.,M.Sc.

Pemberian materi tentang Personal Selling oleh apt. Fitria Megawati,S.Farm.,M.Sc.

Upaya nyata peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang promosi melalui konsep personal selling terhadap pengembangan produk herbal pada suatu produk khususnya pada produk yang terbuat dari herbal sehingga bisa berdaya saing dan berguna bagi para warga binaan setelah selesai menjalani masa binaan..

  1. Promosi Hidup Sehat dengan Teh Herbal Bunga Widuri Kepada Warga Binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Penyuluhan ini yang diinisiasi oleh apt. Ni Luh Kade Arman Anita Dewi, S.Farm.,M.Biomed. bertujuan agar warga binaan dapat memanfaatkan bahan alam khususnya bunga widuri sebagai pilihan dalam menjaga kesehatan, terutama dalam menjaga stamina serta menjadi asupan antioksidan yang sangat penting peranannya dalam mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh akibat stres oksidatif yang dipicu oleh serangan radikal bebas ke dalam tubuh kita.

Pemaparan tentang promosi hidup sehat melalui teh herbal bunga widuri oleh apt. Ni Luh Kade Arman Anita Dewi, S.Farm.,M.Biomed.

Pemaparan tentang promosi hidup sehat melalui teh herbal bunga widuri oleh apt. Ni Luh Kade Arman Anita Dewi, S.Farm.,M.Biomed.

Antioksidan dari bunga widuri seperti yang dipaparkan oleh apt. Ni Luh Kade Arman Anita Dewi, S.Farm.,M.Biomed. dapat mencegah terjadinya penyakit degeneratif yang memarak saat ini seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke, kanker dan lain-lain. Bahan alam yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar seperti tanaman widuri , telah dimanfaatkan secara empiris oleh kelompok masyarakat di berbagai etnis di beberapa negara untuk menjaga stamina termasuk untuk anti penuaan. Perkembangan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa tanaman tersebut juga telah tertukti secara ilmiah melalui jenis pengujian in  vitro dan in vivo dapat sebagai antioksidan yang kuat, sehingga mampu mencegah stress oksidatif dalam tubuh serta mencegah penuaan pada kulit sehingga dapat sebagai anti aging alami.

Baca Juga :  Usung Konsep Optimalisasi Keaslian Alam, Tim PKM Unwar dan Desa Siangan Lakukan Penataan Air Terjun Gulung Tikeh, Desa Siangan

Manfaat bunga widuri tersebut dapat dikembangkan menjadi komoditi wirausaha mandiri dengan mengolah bunga widuri menjadi beberapa sediaan herbal, diantaranya teh herbal dan bentuk rajangan yang praktis cara penyajiannya serta besar manfaat yang didapatkan terhadap kesehatan. Pengetahuan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga binaan untuk berwirausaha dalam bidang herbal, sehingga selepas dari masa tahanan, warga binaan dapat berdaya dan produktif di masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan tersebut juga melibatkan dosen-dosen lainnya di Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati, yang berperan sebagai anggota di tim pelaksana diantaranya : apt. Fitria Megawati,S.Farm.,M.Sc, apt. Putu Era Sandhi K.Yuda,S.Farm.,M.Phil., apt. Ni Nyoman Wahyu Udayani,S.Farm.,M.Sc, apt. Erna Cahyaningsih,S.Si.,M.Farm, apt. Ni Putu Dewi Agustini,S.Farm.,M.Farm., apt. Debby Juliadi, S.Farm.,M.Farm., apt. Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka, M.S. Farm., dan apt. Maria Malida Vernandes Sasadara, S.Farm., M.P. Kegiatan ini terlaksana juga atas dukungan dari tim mahasiswa Prodi Diploma III Farmasi dan Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati.

Tim Pelaksana Kegiatan diantaranya Tim Dosen Pengabdi bersama mahasiswa dan Pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Tim Pelaksana Kegiatan diantaranya Tim Dosen Pengabdi bersama mahasiswa dan Pihak Lapas Perempuan Kelas IIA Denpasar

Ibu Ni Luh Putu Andiyani, Amd.IP., SH., MH., selaku Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Denpasar, menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati untuk warga binaan. Beliau menekankan pentingnya menumbuhkan kreativitas dan produktivitas untuk mencegah menurunnya motivasi warga binaan, yang dapat menyebabkan pengangguran dan potensi perilaku kriminal. Menanggapi hal tersebut, Bapak apt. I Made Agus Sunadi Putra, S.Si., M.Biomed., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar menyoroti perjanjian kerja sama antara lembaga pemasyarakatan dan Fakultas Farmasi. Beliau memastikan bahwa kegiatan ke depannya akan difokuskan pada produksi berbagai produk kesehatan, sejalan dengan komitmen Fakultas untuk menerapkan penelitian demi membantu masyarakat.

Related Posts