November 25, 2024
Daerah Sosial

Sentra Terpadu Kartini Temanggung Serahkan 92 Tongkat Penuntun Adaptif ke Pertuni Denpasar

Denpasar-kabarbalihits

Penyandang disabilitas sensorik netra dibawah naungan DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Denpasar menerima 92 Tongkat Penuntun Adaptif dari Sentra Terpadu Kartini Temanggung Kementerian Sosial RI, pada Rabu (2/11/2023) di Graha Nawasena, Denpasar.

Koordinator Alat Bantu Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Suratina menjelaskan, tongkat penuntun adaptif ini merupakan alat bantu bagi Penyandang disabilitas sensorik netra disaat melakukan aktivitas didalam maupun diluar lingkungan rumah. Dalam hal ini Sentra Terpadu Kartini Temanggung telah mengakomodir pengajuan 92 tongkat penuntun adaptif sebelumnya dari DPC Pertuni Kota Denpasar.

Karena dipandang penggunaan tongkat penuntun adaptif ini tidak mudah dan berbeda dari tongkat penuntun yang lain, sehingga pihaknya juga memberikan tutorial langsung dihadapan penyandang disabilitas sensorik netra tersebut.

“mungkin kalau sebelumnya mereka kurangnya tutorial atau kurangnya pengetahuan tentang penggunaan tersebut karena alat itu elektronik,” jelasnya.

Tongkat penuntun adaptif berbahan aluminium dengan panjang sekitar 100 Cm ini dilengkapi dengan teknologi sensorik, sehingga dapat memberikan peringatan ketika mendeteksi benda, air, maupun api.

Tongkat yang bisa dilipat ini juga dilengkapi berbagai mode peringatan, mulai dari getaran, suara, hingga suara pemberitahuan layaknya suara Asisten Google.

“umpanya menemui hambatan contoh seperti air, api tongkat akan berbunyi atau menemukan tempat jalan buntu akan keluar bunyi sirinenya,” terangnya.

Tidak hanya memberikan bantuan kepada Penyandang disabilitas sensorik netra di wilayah Bali, Sentra Terpadu Kartini Temanggung juga akan mengakomodir pengajuan serupa pada wilayah kerjanya seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. 

“mereka semuanya kalau mengajukan ya kita berikan, melalui asesmen dulu apakah layak untuk mendapatkan atau tidak,” ujarnya.

Ketua Pertuni Denpasar, I Nyoman Suandi merasa senang memperoleh alat bantu disabilitas berupa tongkat penuntun adaptif, yang sangat dibutuhkan bersama anggota Pertuni lainnya. Terlebih adanya mode suara peringatan pada tongkat ini, dipastikan akan membantu dalam aktivitasnya sehari-hari.

“ini sangat membantu sekali karena ada aplikasi suaranya,” kata Suandi.

Dibandingkan dengan tongkat penuntun sebelumnya, Suandi merasa belum maksimal menggunakannya. Karena pada saat berjalan tidak bisa mendeteksi benda maupun bahaya yang mengancam dihadapannya.

“sekarang sudah dibuatkan sarana atau aplikasi seperti kebakaran atau tempat-tempat yang membahayakan disabilitas khususnya netra,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Pimpin Entry Meeting Bersama BPK RI Perwakilan Bali

Diketahui sebagian besar anggota Pertuni Denpasar, yakni sekitar 80 persen aktivitasnya adalah sebagai terapis panggilan dan sisanya ada yang berprofesi sebagai Guru, Seniman dan pencipta lagu. (kbh1)

Related Posts