Warga Masih Kecewa, Tembok Penghalang di Lingkungan Banjar Giri Dharma Dibongkar Sebagian
Badung–kabarbalihits
Akses jalan warga adat Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, Badung, yang sebelumnya ditutup tembok beton oleh pihak Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park akhirnya dibongkar pada Rabu (1/10/2025).
Namun pembongkaran tersebut tidak dilakukan secara menyeluruh. Pihak GWK hanya merobohkan sembilan titik akses jalan warga mulai pukul 09.00 WITA.
Made Mentra (57), salah satu warga terdampak, mengaku bersyukur karena akses ke jalan utama kembali terbuka. Meski begitu, ia menyayangkan tidak semua tembok diruntuhkan.
“Keinginan masyarakat kan biar dibongkar semua, biar clear. Kalau GWK mau tutup, biar ditembok sebelah kiri sesuai batas lahan GWK,” ujarnya.
Mentra, yang mewakili sekitar 600 kepala keluarga terdampak, menambahkan hingga kini belum ada kejelasan dari manajemen GWK apakah tembok akan dibongkar seluruhnya atau hanya sebagian. Selama setahun lebih, warga mengaku kesulitan keluar masuk karena akses jalan mereka tertutup.
Hal senada disampaikan warga lain, Wayan Suardika (48). Menurutnya, pembongkaran ini belum menjawab persoalan utama karena tidak disertai penjelasan soal status jalan ke depan.
“Kalau senang 100 persen, belum. Karena belum jelas apakah jalan ini bisa dipakai selamanya atau tidak. Saya harap dibongkar semua,” katanya.
Wayan menuturkan, pintu pagarnya yang menghadap utara terhalang tembok sehingga ia harus meminjam lahan tetangga yang kebetulan kosong untuk keluar masuk rumah sekaligus bengkel mobil miliknya.
“Selama setahun lebih saya terpaksa keluar lewat tanah orang,” keluhnya.
Sebelumnya, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menegaskan akan segera memanggil manajemen GWK untuk mencari solusi terbaik bersama warga.
“Secara prinsip kita mencari win-win solution. Secepatnya saya akan memanggil GWK untuk membicarakan keberatan masyarakat,” tegasnya di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Senin (29/9/2025).
Bupati menekankan, meski GWK menjalankan bisnis dengan visi dan misi, pihak manajemen harus tetap memperhatikan aspek sosial, khususnya yang berkaitan langsung dengan masyarakat sekitar. (kbh1)
