October 12, 2024
Daerah Pariwisata

Diputuskan Pada Parum Agung, Desa Adat Tanjung Benoa Mulai Terapkan “Punia Parkir”

Badung-Kabarbalihits

Desa Adat Tanjung Benoa Kuta Selatan dibawah kepemimpinan Jro Bandesa Made Wijaya terus menggali potensi yang dimiliki. Terbaru, mulai 1 November 2023 Desa Adat yang dikenal dengan kawasan wisata baharinya yang telah mendunia, menerapkan punia parkir di lahan atau area yang merupakan pelaba desa padruwen pura yang dimanfaatkan untuk lahan parkir.

Bandesa Adat Tanjung Benoa I Made Wijaya, SE yang ditemui Rabu 1 Nobember 2023 menjelaskan pungutan “Punia Parkir” ini telah mendapatkan persetujuan krama saat parum prajuru, safari di banjar -banjar serta Parum Agung Krama Desa Adat Tanjung Benoa beberapa waktu lalu.

Pungutan parkir yang dilaksanakan melalui pacalang ini diterapkan di 4 lokasi yang merupakan lahan atau tanah pelaba desa padruwen pura yang dimanfaatkan sebagai lahan parkir lemdaraan bermotor.

“Di areal tersebut kita lakukan pungutan punia parkir terhadap kendaraan bermotor yang ada di kawasan wisata yang mempergunakan tanah laba pura, laba desa yang saat ini kita lakukan melalui jaga baya atau pecalang Desa Adat Tanjung Benoa,”ucapnya.

Made Wijaya juga mengungkapkan pelaksanaan Puni Parkir sebagai sejarah di Tanjung Benoa, mengingat sejak wisata bahari Tanjung Benoa ini ada, pungutan punia parkir ini belum pernah dilakukan.

“Dari dulu Tanjung Benoa ini tidak pernah memungut Parkir  atau Punia Parkir,”paparnya.

Made Wijaya yang juga Anggota DPRD Badung ini mengatakan dari begitu banyak potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa yang telah digali, Punia parkir ini diharapkan dapat mengimbangi apa yang menjadi pengeluaran desa adat dalam mewujudkan Konsep Tri Hita Karana.

“Semua program -program yang kita sudah berikan kepada masyarakat, sudah bisa dirasakan masyarakat,”pungkasnya.

Baca Juga :  Wabup Ketut Suiasa Terima Audiensi Finalis Jegeg Bagus Badung

Sebagai informasi, berkat tangan dingin Jro Bandesa Made Wijaya serta dukungan dari Prajuru, Desa Adat Tanjung Benoa telah sukses mengembangkan puluhan potensi yang dimiliki menjadi salah satu sumber pendapatan desa adat. Pendapatan tersebut juga telah dikembalikan kepada 800 lebih KK di Desa Adat tersebut melalui program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat diantaranya program santunan kematian atau kelayu sekar dengan banten upakara senilai Rp15 juta per krama. Serta pembagian daging ayam di Hari Raya Galungan serta bantuan daging babi di hari raya Nyepi. Kbh6.

Related Posts