November 25, 2024
POLHUKAM

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama KNPI Badung, Gus Adhi  Amatra Ajak Peserta Menjadi “Provokator” Kebangkitan Pancasila

Badung – kabarbalihits 

Anggota Badan Sosialisasi MPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) hadir mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada kalangan masyarakat dengan menggandeng DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Badung, di 100 Hotel Sunset Kuta, Jumat (24/6). 

Empat Pilar MPR RI yang disosialisasikan Amatra yang merupakan Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara. 

Mengawali paparannya, Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi mengatakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI dimaksudkan untuk mengisi kekosongan Pancasila di masyarakat. Empat Pilar MPR RI hadir setelah jaman reformasi, begitu adanya penghapusan sosialisasi Pancasila di era reformasi. 

“Di jaman orde baru ada pendidikan P4,  ada BP7. Dan Bapak Presiden sudah menyetujui Pancasila untuk kembali dihadirkan di bangku sekolah,”ungkapnya. 

KNPI lanjut Gus Adhi merupakan generasi Milenial yang dikenal di jaman revolusi 5.0 saat ini, adalah lebih banyak mendekatkan dirinya pada tekhnologi salah satunya Gadget. Pihaknya memberikan apresiasi kepada DPD KNPI Badung karena sudah terpanggil bagaimana pentingnya menghadirkan Pancasila kembali di masyarakat. 

“Kalau Empat Pilar MPR RI ini tidak hadir atau ada pesan yang masuk tidak tepat pada pembangunan, maka apa jadinya bangsa ini?,maka ini penting sekali dan kami di Badan Sosialisasi MPR RI menyambut baik keinginan KNPI Badung melaksanakan sosialiasi Empat Pilar MPR RI,” paparnya. 

Gus Adhi Tokoh asal Jero Kawan Kerobokan Badung ini juga mengatakan dalam Reformasi ada multitafsir, Pancasila dihadapkan seperti pasar bebas, mau diadakan mau tidak. Secara tegas Gus Adhi lantas meminta para peserta yang hadir untuk menjadi “Provokator” tentang bangkitnya kembali Pancasila. 

Baca Juga :  KPU Denpasar Terima Logistik 507.697 Surat Suara DPR RI

“Gotong royong jati diri bangsa Indonesia, sekarang gotong royong ini nyaris hilang. Untuk itu, inilah pentingnya sekali KNPI senantiasa menjadi garada terdepan mengawal Pancasila,”harapnya. 

Tokoh yang dikenal dengan spirit perjuangan Amanah Merakyat Peduli (AMP) ini juga memaparkan adanya krisis idiologi yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia.  Hal ini dapat terlihat dengan adanya Begal, perkelahian antar ormas. Dampak tidak hadirnya Pancasila dalam kehidupan bangsa sesui hasil survei yang sudah dilakukan menunjukkan ancaman dari paham radikal di NKRI.

Sejumlah hasil penelitian menggambarkan betapa bahayanya kondisi saat ini jika Pancasila tidak hadir. Penelitian dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarief Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain. Sebanyak 3 persen anggota TNI juga terpapar ekstrimisme.

Kemudian survei Alfara pada 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 14,9 persen PNS tidak setuju Pancasila.Berdasarkan Pusat Studi Islam dan Transformasi Sosial (CISFrom) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 36,5 persen mahasiswa Islam setuju dengan khilafah. Terakhir,  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2018 mengemukakan bahwa tujuh kampus di Indonesia juga terpapar ekstrimisme agama.

Atas berbagai hasil survei tersebut, Gus Adhi lantas menekankan pentingnya semua kalangan agar memegang teguh Pancasila, mengingat isi teks Pancasila dan mengamalkan nilai-nilai ajaran luhur Pancasila termasuk secara keseluruhan mengenai Empat Pilar MPR RI. “Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bagaimana indahnya kalau kita bisa melahirkan keharmonisan diantara perbedaan,”jelasnya.

Politisi santun yang memasuki periode ke dua di DPR RI ini menegaskan bangsa dan negara yang kuat adalah yang mampu memegang teguh falsafah negara. Sebaliknya suatu bangsa dan negara bisa hancur berkeping-keping, terpecah belah jika tidak mampu memegang teguh falsafah negara seperti diantaranya Irak, Libya. Karenanya Indonesia jika ingin tetap eksis terus sebagai bangsa dan negara yang kuat, besar dan menjadi negara maju maka harus tetap berpegang teguh pada Pancasila sebagai falsafah negara Indonesia. 

Baca Juga :  Perempuan Golkar Bersatu Rayakan HUT KPPG Bali dan HWK : Wahana Relaksasi Pasca Pilpres dan Pileg

“Tanpa Pancasila masyarakat Indonesia tidak akan bersatu. Untuk itu mari kita terus bumikan Pancasila dan amalkan silanya dalam kehidupan kita “ajaknya. 

Sementara, Ketua DPD KNPI Badung, Made Tommy Marthana Putra mengatakan pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bagi KNPI Badung merupakan suatu kehormatan karena dapat melaksanakan program pemerintah. “Kami sebagai pemuda pemudi Bali khususnya harus menjaga nilai -nilai kebangsaan dan menjaga warisan budaya leluhur,”ungkapnya. 

Tommy Marthana Putra secara khusus juga menyatakan terima kasihnya kepada Anggota Badan Sosialisasi MPR RI sekaligus Anggota DPR RI Fraksi Paŕtai Golkar Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi karena telah banyak membantu dan memfasilitasi berbagai kegiatan. Lantas Tommy Marthana membacakan sebuah pantun. “Membeli Biola bersama Gus Adhi, membelinya di kawasan Senopati, Pancasila tetap abadi, NKRI harga mati,”ujarnya. 

Selain dihadiri ratusan peserta yang berasal dari berbagai komponen masyarakat tampak hadir Wakil Ketua DPRD Badung, I Wayan Suyasa. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI selain menghadirkan narasumber Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, juga tampak narasumber lainnya dari  Anggota Badan Sosialisasi MPR RI yakni,  Ir. Almin Abdullah, Drg. Putih Sari, Habib Ali Alwi serta Hj. Aliyah Mustika Ilham. (kbh6)

Related Posts