
Lezatnya Menu dan Semangat Hidup di Balik Tembok Lapas Perempuan Kerobokan
Badung-kabarbalihits
Suasana penuh semangat tampak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan. Di balik pagar tinggi dan pengamanan ketat, tersimpan kehidupan yang tetap bergulir hangat dan produktif. Saat dikunjungi pada Senin (16/6), tampak para warga binaan tengah sibuk dalam berbagai aktivitas positif, mulai dari memasak, membuat kerajinan tangan, menjahit, hingga berkebun.
Kalapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani, menjelaskan bahwa saat ini Lapas menampung 286 warga binaan, termasuk delapan bayi yang ikut tinggal bersama ibunya. Meski mayoritas penghuni tersandung kasus narkotika yakni 174 orang, Lapas tak ingin berhenti pada label ‘narapidana’, melainkan terus mendorong para penghuni untuk bangkit dan berdaya.
“Kami membagi program pembinaan menjadi dua bidang utama, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Tujuan kami adalah membekali para warga binaan dengan keterampilan yang berguna saat mereka kembali ke tengah masyarakat,” jelas Andiyani.
Program pembinaan kemandirian meliputi pelatihan usaha kecil menengah (UMKM), seperti budidaya lele, menjahit pakaian dan tas, serta membuat kerajinan tangan. Kegiatan berkebun pun menjadi salah satu favorit, tak hanya sebagai terapi mental, tapi juga hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan internal Lapas.
Sementara itu, pembinaan kepribadian dilakukan melalui pendekatan spiritual lintas agama. Warga binaan rutin mengikuti pelatihan keagamaan yang bertujuan memperkuat mental dan moral, serta memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Tak hanya fokus pada pelatihan keterampilan dan spiritualitas, aspek keseharian pun diperhatikan secara detail, terutama soal makanan. Di Lapas ini, urusan dapur menjadi salah satu bukti nyata bahwa kehidupan di balik jeruji bisa tetap penuh rasa.
Setiap hari, warga binaan mendapatkan tiga kali makan dengan menu bergizi dan variatif. Menariknya, semua makanan dimasak sendiri oleh warga binaan dengan bahan baku dari vendor resmi. Pada pagi hari, mereka menyantap nasi, ikan sambal, tumis toge, dan ubi rebus. Siangnya, menu berubah menjadi nasi dengan daging sapi balado, kacang tanah goreng, tumis kacang panjang, dan buah segar. Malam harinya, giliran ayam balado, tempe, dan sayur lodeh daun singkong menjadi santapan hangat. Di hari-hari ganjil, bubur kacang hijau hadir sebagai menu spesial tambahan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Bali, Decky Nurmansyah, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, bahkan sempat mencicipi langsung hidangan yang disajikan.
“Rasanya enak dan porsinya pas. Hingga kini, kami belum pernah menerima keluhan dari warga binaan soal makanan,” ujar Decky sembari tersenyum.
Pernyataan itu diamini oleh Ni Putu W, salah satu warga binaan yang mengaku puas dengan pelayanan makanan di Lapas.
“Saya merasa bersyukur. Makanan di sini teratur, dari pagi sampai malam, dan rasanya juga enak,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar tempat menjalani hukuman, Lapas Perempuan Kerobokan kini menjelma menjadi ruang pemulihan dan pemberdayaan. Beberapa produk hasil karya warga binaan bahkan telah dipamerkan dalam event publik, seperti pameran perbankan dan bazar komunitas.
Decky menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi untuk memastikan Lapas ini menjadi tempat yang tak hanya aman, tetapi juga layak dan mendukung proses pembinaan yang holistik.
“Harapan kami, warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat dengan semangat baru,” tutupnya.
Disamping itu ada beberapa kegiatan untuk melatih kompetensi dilakukan dengan bantuan dari beberapa sukarelawan. Seperti tata kecantikan, yang diharapkan mampu menjadi bekal warga binaan nantinya ketika selesai menjalani proses di Lapas.
Dengan berbagai program positif yang terus dikembangkan, Lapas Perempuan Kerobokan seolah membuktikan bahwa di balik jeruji besi pun, harapan dan masa depan tetap bisa ditanam, dipelihara, dan dipanen dengan penuh arti.(kbh2)