Polisi Masih Selidiki Insiden ‘Napak Pertiwi’
Denpasar – kabarbalihits
Polresta Denpasar saat ini masih menyelidiki kasus remaja yang tewas tertusuk keris, saat mengikuti ritual napak pertiwi.
Meskipun tidak ada laporan dari warga maupun keluarga korban, polisi berkewajiban untuk menyelidiki dan mendalami kasus ini.
“Apakah memang ada unsur kesengajaan, kita ini kan tinggal di Bali, pasti ada budaya adat istiadat, nanti kita akan lakukan pendalaman” Ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, Sabtu (6/2/2021).
Ditegaskan, dalam mendalami kasus ini, polisi akan mengkonsultasikan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait termasuk pihak keluarga.
“Masih didalami, saksi-saksi diambil keterangannya tentang kronologis peristiwanya. Tapi ini rangkaian dari adat Napak pertiwi” Ucapnya.
Terkait pandemi, Kapolresta juga menilai saat melakukan ritual tersebut jumlah orang dari kegiatan telah terbatas. “Terbatas, hanya beberapa orang disana” Katanya.
Ditambahkan, Jika dilihat dari proses hukum nasional, faktanya telah terjadi kasus sampai orang meninggal dunia. “Kembali tadi kita akan cek, sampai saat ini keluarga korban tidak melaporkan. Tapi kita tetap mengambil langkah” Tutupnya.
Sebelumnya, kejadian naas yang menimpa pemuda berinisial I Gede Nep terjadi di sebuah rumah kawasan Banjar Belong Gede, Jalan Sutomo Denpasar, Kamis (4/2) dini hari.
Kepala kewilayahan Banjar Belong Gede, Made Rispong mengatakan, korban saat itu menarikan Rangda pada ritual Napak Pertiwi, yang diikuti lebih 30 orang.
“Dilakoni oleh Penari Rangda, kelompoknya sekitar sampai 35 orang. Menurut keterangan disana korban dilarikan ke rumah sakit wangaya” Ungkapnya.
Terkait keramaian yang digelar di tengah PPKM, pihaknya telah mengingatkan penyelenggara, namun kegiatan tetap dilakukan. Saat ini jenasah masih dititipkan di ruang jenasah RS Wangaya. (kbh1)