Musang Bali Diminati Sampai Luar Bali
Denpasar – kabarbalihits
Dulu Hewan Musang sering dianggap hama oleh peternak maupun petani, sehingga kerap diburu untuk mengurangi populasinya. Tetapi sekarang, pecinta hewan menjadikannya peliharaan dirumah. Bahkan ada yang berhasil mengembangbiakkan hewan mamalia pemakan daging dan buah ini. Untuk di Bali Musang biasa disebut dengan Lubak, peminatnya pun banyak sehingga dibentuk sebuah Komunitas pecinta Lubak.
Menurut pecinta lubak yang juga Humas Lubak Baliku, Jainal Mustakim yang akrab disapa Kim menyampaikan bahwa saat ini Lubak menjadi Primadona bagi Penghobi, bahkan diminati sampai diluar bali. Sebelumnya, Kim pun memelihara lubak, karena menganggap hewan ini lucu dan corak warnanya pun bagus.
“Lubak Bali banyak jenisnya, ada tapis yang warnanya agak kekuningan, lubak ketan berwarna keabu-abuan, jenis injin berwarna hitam. Peminatnya juga banyak, terutama anak muda sekarang. Kalau Usaha kopi biasanya cari yang galak untuk menghasilkan cita rasa kopi luwak” jelasnya.
Disampaikan juga, diantara Musang pandan yang ia kenali yakni musang bali jenis tapis yang paling dicari. Sehingga penghobi mulai tertarik untuk mengembangbiakkan.
“Biasanya yang ingin pelihara lubak, pasti mencari anakan yang berumur 2 sampai 3 bulan. Lubak jenis pandan tidak dilindungi, jadi masih tergolong aman untuk dipelihara. Untuk masalah harga relatif, bisa dilihat dari warna, dan karakter”, Imbuhnya.
Diakui, Untuk perawatan dan pemberian pakan pun mudah, kim cukup memberikan buah, diselingi nasi dan Cat food. Dari hasil breedingnya pun sudah menghasilkan 4 bayi musang yang lucu.
“Dari Masa kawin sampai melahirkan, saya telah mencatat lubak memerlukan waktu 60 hari, bisa juga mentok sampai 70 hari. Jika lebih dari itu perlu dibedah dipastikan bayinya mati” tutupnya. (kbh1)