October 2, 2025
Politik

Ariyani Tegas: Jangan Hapus Pemilih Hidup, Jangan Catat Pemilih yang Sudah Meninggal

Denpasar – kabarbalihits

Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rekapitulasi Pleno Terbuka Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) Triwulan III yang digelar KPU Bali bersama jajaran stakeholder terkait, Rabu (1/10/2025), Bawaslu Bali menegaskan pentingnya pengawasan untuk memastikan setiap data pemilih benar-benar sesuai fakta di lapangan.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali, Ketut Ariyani, menyampaikan bahwa akurasi data pemilih adalah kunci agar tidak terjadi penghilangan hak pilih akibat kesalahan administrasi. “Kami bertugas memastikan apa yang sudah dikerjakan KPU sesuai dengan kondisi di masyarakat. Jangan sampai ada warga yang masih hidup justru dihapus dari daftar, atau sebaliknya orang yang sudah meninggal masih tercatat sebagai pemilih,” tegasnya.

Ariyani juga menyoroti sejumlah isu krusial, mulai dari validitas data pemilih yang pindah domisili, penerbitan akta kematian yang cukup rumit, hingga penambahan kategori pemilih disabilitas. Menurutnya, hal-hal tersebut harus mendapat perhatian serius agar proses pemutakhiran data tidak sekadar administratif, tetapi betul-betul menjamin hak konstitusional warga.

“Kami sudah menyampaikan saran perbaikan ke seluruh kabupaten/kota. Harapannya, KPU mengawal dengan ketat agar pada pleno besok yang tercatat adalah data akurat,” tambahnya.

Menjawab yang disampaikan Ariyani, perwakilan Disdukcapil Bali, membenarkan bahwa ada orang yang telah meninggal dan memiliki akte kematian, namun setelah ditelusuri ternyata masih hidup.

“Ini perlu sinergitas bersama, kalau bisa data pemilih yang telah dilakukan Coklit Terbatas (coktas) diberikan ke kami juga. Memang pembuatan akta kematian harus ada pelaporan, inilah yang menjadi masalah. Kami tidak bisa mengapus atau menerbitkan akta kematian tanpa ada orang melapor ” bebernya.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan menegaskan kepada jajarannya di Kabupaten/Kota untuk mengawal, mencatat, dan menyiapkan bukti dukung terkait dengan pemilih yang telah tercatat meninggal.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Badung Apresasi Banjar Samuan Kangin, Jadi Role Model Banjar Creative Space Tingkat Nasional

“Banyak temuan, terutama data BPJS, banyak meninggal tetapi ternyata masih hidup. Ini sangat viral, karena menyangkutan baiya kesehatan. Mudah-mudah2an ini bisa diperbaiki segera. Kami sudah perintahkan jajaran Kabupaten/Kota untuk mencatat dengan rinci dan bukti yang akurat terkait yang meninggal,” pungkasnya. (r)

Related Posts