
Lewat Pengabdian Masyarakat, Fakultas Farmasi Unmas Denpasar Kenalkan Obat Tradisional kepada Siswa SD untuk Tanamkan Cinta Budaya Sejak Dini
Denpasar-kabarbalihits
Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat, Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pengenalan Obat Tradisional sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Anak Sejak Dini”. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Maret 2025 di SD Negeri 3 Sesetan, Denpasar dan menyasar siswa-siswi sekolah dasar sebagai peserta utama.
Kegiatan ini dipimpin oleh Luh Santhi Utami Wiryani, S.Farm., M.Farm., dengan melibatkan sejumlah dosen Farmasi Unmas, antara lain apt. Ni Putu Udayana Antari, S.Farm., M.Sc., apt. I Putu Tangkas Suwantara, S.Farm., M.Farm., apt. Gusti Ayu Laksmi Puspa Sari, S.Farm., M.Farm., serta apt. Dewa Ayu Sri Handani, S.Farm., M.Clin.Pharm. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari program Sarjana dan Diploma Tiga Fakultas Farmasi Unmas serta peserta program Kampus Merdeka.
Obat tradisional merupakan bagian dari kearifan lokal yang telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaan obat modern semakin mendominasi, sementara pengetahuan tentang obat tradisional cenderung mulai terpinggirkan. Melalui kegiatan PKM ini, Fakultas Farmasi Unmas berupaya untuk menanamkan kembali pentingnya pemahaman terhadap obat tradisional, khususnya kepada anak-anak sejak usia dini.
Siswa-siswi SD Negeri 3 Sesetan diperkenalkan pada berbagai jenis tanaman herbal yang umum dijumpai di lingkungan sekitar, seperti jahe, kunyit, temulawak, dan daun sirih. Mereka juga diajarkan cara penggunaan tanaman obat tersebut secara aman dan sesuai. Penyampaian materi dilakukan dengan pendekatan edukatif yang menyenangkan, seperti melalui dongeng, ilustrasi bergambar, permainan interaktif, dan praktik langsung. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemahaman anak-anak serta menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
Menurut Luh Santhi Utami Wiryani, kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan anak-anak mengenai kesehatan, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal. “Usia sekolah dasar adalah masa pembentukan karakter dan kebiasaan. Dengan mengenalkan obat tradisional sejak dini, kami berharap anak-anak bisa lebih bijak dalam memilih serta memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitarnya,” ujarnya.
Lebih jauh, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi pemicu bagi sekolah, orang tua, dan masyarakat luas untuk semakin peduli terhadap edukasi kesehatan berbasis budaya lokal. Pelestarian obat tradisional tidak cukup hanya dilakukan oleh kalangan akademisi, tetapi perlu didukung secara menyeluruh oleh berbagai lapisan masyarakat.
Kegiatan PKM ini menunjukkan bagaimana dunia pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan berbudaya. Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap warisan budaya bangsa, Fakultas Farmasi Unmas Denpasar berhasil menghadirkan kegiatan yang edukatif, inspiratif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (r)