
Warga Muslim di Monang Maning Buka Puasa Megibung Menu Kambing Guling
Denpasar-kabarbalihits
Warga muslim di Monang Maning Denpasar berbuka puasa bersama dengan cara ‘Megibung’ di Masjid Baitul Makmur, Perumnas Monang Maning, Jalan Gunung Merbuk, Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat, pada Minggu (23/3/2025).
Buka puasa megibung kerap dilaksanakan pada Festival Ramadhan tiap tahunnya di Masjid Baitul Makmur dengan menu yang selalu berbeda. Dimana kali ini panitia menyiapkan menu nasi kebuli kambing guling untuk 1.000 porsi.
Menurut Ketua Panitia Festival Ramadhan 2025, Yus Subianto, pelaksanaan buka puasa megibung ini merupakan tahun ke-8 di Masjid Baitul Makmur. Setiap 10 hari di bulan Ramadhan, dilaksanakan buka puasa megibung dengan menu yang tidak monoton. Menjadi spesial pada minggu terakhir di bulan Ramadhan yakni disiapkan menu nasi kebuli kambing guling.
“jadinya Megibung 3 kali di Ramadhan, dari menu ayam, kambing, sapi, dan sebagainya. Ini acara yang terakhir di bulan Ramadhan, spesial menu nasi kebuli dengan kambing guling,” kata Yus Subianto di sela-sela Kajian Ifthar di Masjid setempat.
Kali ini panitia menyiapkan 4 ekor kambing guling untuk 1.000 orang yang akan dijadikan satu pada menu nasi kebuli.
Kemudian istilah ‘Megibung’ pada tradisi di Bali yakni makan secara bersamaan di satu tempat sengaja digunakan saat berbuka puasa bersama. Hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan rasa kerukunan dalam keluarga.
“itu yang kita ambil agar jamaah yang berbuka puasa juga memiliki rasa kerukunan dan kekeluargaan bersama,” jelasnya.
Meski tidak mudah, baginya tradisi megibung di Bali sangat baik ditiru dan diteladani, agar warga muslim di setiap momen buka puasa selalu saling menghargai dan menjaga kerukunan keluarga.
“sepertinya makan dalam satu tempat tidak mudah bagi setiap orang, tapi kebiasaan itu muncul rasa saling berbagi, saling peduli ke sesamanya,” pungkasnya.
Diharapkan kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan tiap tahun, dan dapat menampung jamaah lebih banyak dalam upaya menumbuhkan rasa kekeluargaan melalui makan bersama dengan mengusung filosofi Megibung.
Terkait Hari Suci Nyepi yang jatuh pada tanggal 29 Maret 2025 masih dalam bulan Ramadhan, pihaknya telah mendapat seruan dalam menjalani shalat Tarawih. Dimana nantinya hanya warga muslim sekitar Masjid Baitul Makmur diperbolehkan menjalani tarawih dan jumlahnya dibatasi. Kemudian beberapa lampu dalam Masjid bisa dinyalakan dan tidak menggunakan pengeras suara.
“mereka diharuskan jalan kaki dari rumah masing-masing dengan radius paling dekat dengan Masjid, yang tidak dekat dengan Masjid kita imbau shalat di rumah masing-masing,” imbuhnya. (kbh1)