Hadiri Karya Manusa dan Pitra Yadnya di Banjar Blungbang, Wayan Suyasa Sebut Bagian Implementasi Program Rp 1 Miliar Untuk Banjar Adat
Badung – kabarbalihits
Implementasi program Rp 1 miliar untuk Banjar Adat per tahun di Kabupaten Badung untuk menjaga adat dan budaya di Kabupaten Badung benar-benar akan diwujudkan oleh I Wayan Suyasa jika nanti dirinya dipercaya oleh masyarakat Badung menjabat sebagai Bupati Badung tahun 2025. Bahkan Wakil Ketua DPRD Badung ini juga telah mengimplementasikan program menjaga adat dan budaya di Banjar Blungbang, Desa Penarungan dengan melaksanakan program karya manusa yadnya lan pitra yadnya secara gratis bagi krama banjar tersebut.
Wayan Suyasa yang ditemui usai menghadiri upacara metatah serangkaian karya manusa yadnya lan pitra yadnya secara gratis di Banjar Blungbang, Kamis (4/7) mengatakan, hal ini bagian dari implementasi program dana banjar sebesar Rp 1 miliar yang akan dilaksanakan. “Jika dana tersebut diberikan ke banjar-banjar, kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat secara gratis . Ini bagian dari menjaga, menghormati adat dan budaya kita di Bali,”ujarnya.
Lebih lanjut politisi inovatif ini, juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga tradisi adat dan budaya. “Pemerintah sudah sangat perhatian sekali dengan adat serta seni budaya. Hal ini menunjukkan jatidiri Pemerintah Kabupaten Badung yang telah memperhatikan sektor tradisi, adat dan budaya. Seperti upacara yang dilaksanakan saat ini di Banjar Blungbang. Untuk itu kehadiran pemerintah sangat diperlukan disini untuk menghargai keberadaan masyarakat kita disini,”terangnya.
Politisi yang digadang-gadang sebagai calon Bupati Badung ini juga mengatakan, kedepan jika nanti dipercaya sebagai pemimpin Badung, pihaknya akan menghargai masyarakat yang begitu besar yadnyanya dalam menjaga adat, sehingga memberikan aura positif bagi Badung yang berkembang di industri pariwisata. “Untuk itu saya mengapresiasi tinggi dengan menjalankan program Rp 1 miliar untuk satu banjar adat tanpa memandang warna politik seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat di Banjar Blungbang saat ini,”ungkapnya.
Sementara Panitia Karya, Putu Sika Adi Putra mengatakan, kegiatan manusa yadnya lan pitra yadnya secara gratis ini dilaksanakan secara rutin lima tahun sekali. Kegiatan ini sudah berjalan sekitar 80 tahun dan yang saat ini sudah ke 16 kali. “untuk jumlah peserta nyekah diikuti 73 sawa, jumlah peserta upacara mesangih atau upacara potong gigi sebanyak 107 orang dan untuk upacara mapetik diikuti 68 orang,”paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Sika Adi Putra harapan dari kegiatan ini adalah untuk tetap menjaga dan mempertahankan semangat suka-duka karama dalam menjalankan yadnya. “Dengan program ini, masyarakat bisa diringankan dalam melaksanakan upacara manusa yadnya lan pitra yadnya sehingga tidak ada lagi masyarakat terbebani dalam menjalankan tradisi, adat dan budaya kita,”ujarnya. (r)