
Digelar di Bali, IFBEC Undang 20 Negara Pada Event GRACE II
Denpasar-kabarbalihits
Indonesian Food and Beverage Executive Association (IFBEC) akan menggelar Annual Meeting International Food and Beverage Association (IFBA) dirangkaikan dengan GRACE II (Green Restaurant & Creative Event) yang mengundang 20 presiden asosiasi makanan dan minuman dunia pada bulan November 2022 di Bali.
Menurut Ketua IFBEC Bali I Ketut Darmayasa, S.IP, MM, CHT, CRMH, CFSH, negara-negara yang telah konfirmasi menghadiri event internasional tersebut diantaranya dari U.K, Yunani, Jerman, Belanda, Amerika Serikat. Sedangkan negara asia dari Taiwan, Hongkong, termasuk seluruh negara yang tergabung dalam Asean kecuali Timor Leste.
“Itu negara-negara yang akan hadir pada kegiatan GRACE (Green Restaurant & Creative Event) event II. Kalau di GRACE pertama itu Green Restaurant & Culinary Event. Karena tidak melibatkan makanan, huruf C diganti dengan Creative, mudah-mudahan teman disini lebih kreatif dan penuh inovasi untuk menyelenggarakan GRACE di bulan november nanti,” ucap I Ketut Darmayasa, pada kegiatan IFBEC Bali Gathering di IZZY Izakaya-Sanur, (30/9/2022).
Event GRACE II yang diselenggarakan pada tanggal 18-20 November ini semestinya dilaksanakan di Taiwan. Pembatalan itu dikarenakan Taiwan masih menerapkan karantina terkait pandemi Covid-19, sehingga pihak IFBA memutuskan untuk memilih pulau Bali.
“Kebetulan Bali sedang bangkitnya, mereka juga sekalian ingin berkunjung mengunjungi obyek wisata di Bali,” katanya.
Pada GRACE II akan diisi dengan beberapa kegiatan seminar, pameran dunia industri makanan dan minuman dengan menyiapkan 20 booth, works shop, dan 7 kompetisi dari IFBEC, Asosiasi Bartender Indonesia, Indonesian Barista Association dan Bali Sommelier Association.
Pihaknya juga akan mengirim 4 anggota IFBEC Bali ke Selangor Malaysia pada bulan november untuk menghadiri festival makanan hotel sekaligus mensosialisasikan event GRACE II.
Menanggapi mengenai pentingnya menjaga ketahanan pangan saat ini, IFBEC Bali akan merujuk regulasi yang dibuat Gubernur Bali melalui Pergub No 99 Tahun 2018 terutama tentang pemasaran produk kearifan lokal. Darmayasa memandang hal itu harus disinergikan dengan seluruh komponen Industri Pariwisata baik Hotel maupun Restoran.
“Bagaimana produk lokal itu digunakan minimum 30 persen di tiap industri restoran maupun hotel, begitu juga dengan Pergub 1 2020 tentang minuman fermentasi atau destilasi khas Bali, jadi arak Bali pun yang merupakan produk lokal semestinya harus ada di setiap industri hotel dan restoran,” jelasnya.
Khusus untuk keamanan pangan, baginya seluruh produk makanan dan minuman yang telah lolos di industri hotel dan restoran dipastikan telah bersertifikat BPOM, sehingga aman dikonsumsi.
Selanjutnya, Darmayasa menanggapi mengenai kunjungan wisatawan telah mengalami peningkatan dari bulan Mei hingga September. Dimana dari data yang diterima, rata-rata kunjungan hingga 12 ribu wisatawan domestik dan 11 ribu untuk kunjungan wisatawan internasional.
Dikatakan dengan adanya perhelatan presidensi G20, hotel-hotel di wilayah di Nusa Dua sudah mulai siaga 1 untuk melayani kunjungan delegasi internasional G20.
“Mudah-mudahan juga di malam Tahun Baru nanti yang merupakan Tahun Baru setelah pandemi covid-19, kunjungan wisatawan lokal maupun internasional akan bertambah lebih banyak lagi,” harapnya.
Pada IFBEC Gathering yang berlangsung di Izzy Izakaya Sanur dimeriahkan dengan beberapa hiburan seperti Tari Bali, Tari Batak, DJ dan Flair Show. (kbh1)
https://youtu.be/zRb4Bs9kdRo