November 25, 2024
Seni Budaya

Diusia 1 Abad Lebih, Niang Soli Sang Penari Presiden Sukarno Masih Lincah Menarikan Legong Keraton

Denpasar-kabarbalihits

Sebuah kisah menginspirasi datang dari seorang penari legong keraton bernama Gusti Ayu Soli, yang akrab disapa Niang Soli. Meskipun telah memasuki usia seratus tahun lebih, kepiawaiannya dalam mempertunjukkan tarian legong keraton tetap memukau penonton.

Niang Soli, warga Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, telah menari sejak kecil. Pada usia sepuluh tahun, dia terpilih sebagai penari khusus untuk Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno. Bersama seorang temannya, Niang Soli selalu menarikan tarian Sisya sebelum fokus menampilkan keindahan tarian legong keraton.

Dalam wawancaranya di Denpasar, sabtu (18/11) Niang Soli mengungkapkan bahwa meskipun telah mencapai banyak prestasi selama usia produktifnya, dia tidak berpikir untuk beristirahat seperti lansia pada umumnya. Bahkan di usia seratus tahun lebih, Niang Soli tetap aktif mencari nafkah dengan melakukan berbagai kegiatan.

“Saya masih mencari nafkah dengan memotong rumput, menyapu, bahkan mengumpulkan bunga jika tidak ada undangan untuk menari,” ujarnya dengan semangat.

Tidak hanya menjadi penari ulung, Niang Soli juga mengenang masa muda di mana dia berkontribusi pada dunia seni dan budaya Indonesia sebagai penari untuk Sukarno. Prestasinya sebagai penari khusus presiden mengukuhkan posisinya sebagai salah satu seniman tari terkemuka.(kbh2)

Related Posts