The 45th Meeting of HONLAP Singgung Masalah Pemusnahan Narkotika Berdampak Pada Kerusakan Lingkungan
Badung-kabarbalihits
Penanganan narkotika, khususnya pada proses pemusnahannya dibanyak negara termasuk di Indonesia menjadi perhatian penting, karena berdampak pada kerusakan lingkungan sekitar. Sehingga permasalahan ini turut dibahas dalam agenda working group The 45th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific (HONLAP) yang berlangsung selama 4 hari, 24-27 Oktober di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Badung.
Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Irjen Pol. Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D. menjelaskan, hampir seluruh aspek penangangan narkotika dibahas bersama pada forum ini, termasuk pada pemusnahan narkotika yang berpengaruh pada lingkungan hidup. Disebut dampak yang ditimbulkan utamanya pada kualitas udara, deforestasi (penggundulan hutan), dan dampak lainnya.
Dicontohkan pada pemusnahan ladang ganja di Indonesia. Dimana cara pemusnahannya langsung dilakukan pada lokasi ladang ganja yang jauh dari perkotaan, seperti di perbukitan ataupun dalam hutan.
“tidak mungkin membawa barang bukti ke tempat pemusnahan yang proporsional, mungkin butuh effort (upaya) yang banyak, karena tempatnya sangat jauh. Ini sedang dibicarakan untuk bagaimana kelanjutannya pemusnahan jenis barang bukti narkotika di Indonesia terutama ganja,” jelas Irjen Pol. Agus Irianto, Jumat, (27/10/2023).
Dikatakan juga kondisi serupa terjadi di negara lain, seperti di Filipina dan Thailand dengan peredaran narkotika jumlah yang sangat besar. Sehingga dibutuhkan solusi selanjutnya agar tidak merusak lingkungan sekitar, pada saat melakukan pemusnahan barang bukti dengan jumlah besar.
“tidak mengganggu lingkungan, tidak mengganggu kualitas udara dan tidak mengganggu terhadap keamanan orang yang ada di sekitar,” pungkasnya.
Pertemuan The 45th of HONLAP yang resmi ditutup pada Jumat 27 Oktober 2023 telah menghasilkan sejumlah rekomendasi dari sejumlah working group discussion yang telah dilaksanakan.
Pada forum ini juga disepakati kerjasama antar negara sangat diperlukan dan diharapkan dapat terus dikembangkan, mengingat kejahatan narkotika termasuk dalam transnational organized crime. Sehingga kerjasama tingkat regional Asia Pasifik ini akan dibawa ke forum yang lebih tinggi, yakni dalam kerjasama antar regional HONLEA. (kbh1)