Natal Aroma Pandemi Covid-19, Jemaat Dibatasi Lakukan Misa
Denpasar – kabarbalihits
Gereja Katolik Katedral Denpasar menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi jemaat yang melakukan Misa Natal Tahun 2020, serta pembatasan umat dengan jumlah maksimal 500 orang, yakni 20 persen dari kapasitas Gereja.
“Ada pembatasan umat, 500 umat maksimal itu 20 persen dari jumlah kapasitas gereja yang ada. Tahun ini tidak ada panitia khusus untuk natal tapi semua koordinasi kerja dibawah satgas covid-19” Jelas Ketua Satgas Pencegahan Covid-19 Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Vitalis Alexander ketika ditemui di Gereja Katolik Katedral Denpasar (24/12).
https://youtu.be/aqT6U-HLt_8
Pada Natal ini, pihaknya mendatangkan tim medis dan menerapkan prokes bagi jemaat, yang dimulai dari pengecekan suhu badan, dilanjutkan dengan melewati karpet berisi cairan disinfektan, cuci tangan, kemudian diwajibkan menggunakan handsanitizer, dan jemaat masuk ke dalam Gereja diarahkan oleh petugas yang siap mengantarkan ke tempat yang sudah disediakan.
Pihak Gereja melakukan kegiatan secara sederhana, dan tidak membuat kepanitiaan khusus untuk Natal berbau pandemi ini.
“Hari ini kami ada misa malam natal 3 kali, jam 4 sore, jam 7 malam, dan jam 10 malam. Tidak ada pemasangan tenda diluar, tidak ada Pohon Natal, menghindari kerumunan, sangat sederhana” Ucapnya.
Sebelumnya dikatakan, pihak keamanan dari Polda Bali telah melakukan penyisiran di areal dalam dan luar Gereja.
“Sekitar jam 1-an, sangat cepat sekali tapi semua dalam keadaan aman dan tadi umat juga dipantau jam 1 sudah mulai antre. Kapasitas total 2500, atas dan bawah, 20 persennya kita ambil 500 orang saja” Katanya.
Pada pembatasan ini, jemaat yang berada diluar gereja harus mengantre dan menunggu jam misa berikutnya. Seperti yang dikatakan salah seorang jemaat, yang tidak mempermasalahkan pembatasan yang dilakukan pihak Gereja.
“Ya terima aja sesuai aturan protokol kesehatan, demi kebaikan semua” Kata Ani.
Hal senada juga disampaikan jemaat lainnya, Alvian yang rela menunggu lama di luar Gereja.
“Kalau dibatasi sendiri, kita kemungkinan tidak menularkan covid. Tidak masalah, jadi sangat luar biasa ini untuk mengantisipasi penularan” Tutupnya. (kbh1)