Pengembangan Desa Wisata Alam Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Abiansemal Kabupaten Badung
Badung-kabarbalihits
Upaya pengembangan desa wisata yang dilakukan mengacu kepada kriteria teknis sebuah daya Tarik wisata. Dengan konsep ini desa wisata dianalogikan sebagai sebuah daya tarik wisata, sehingga kriteria dasar untuk berkembang adalah ketersediaan sumber daya pariwisata, masyarakat atau pengelola desa wisata, aksesbilitas terkait dengan desa wisata yang terdiri atas aksesbilitas fisik dan non fisik, serta fasilitas pendukung yang ada di desa wisata baik fasilitas umum dan fasilitas pendukung kegiatan wisata.
Pengembangan Desa wisata di Desa Abiansemal yang mempunyai potensi wisata alam dimana salah satunya adalah Kawasan wisata alam Apit Yeh semakin diminati para penikmat joging maupun pesepeda.hal ini dikarenakan kawasan ini menyimpan berbagai peristiwa. Mulai dari zaman pra sejarah, kolonial hingga zaman melenial.
Disamping itu kawasan yang berlokasi di desa adat Gerih, desa Abiansemal ini juga ada objek sekawanan ‘macaca fascicularis’ atau kera berekor panjang. Lokasi ini sangat strategis berbatasan langsung dengan dua desa tetangga menyebabkan kawasan semakin ramai. Track untuk joging cukup Panjang yaitu melewati sungai, persawahan dan perkampungan yang masih alami.
Sepanjang perjalanan pinggiran sungai Ayoeng, ada peninggalan purbakala berupa goa prasejarah. Kemudian dialur sungai Padang Luwah ada sebuah pertemuan dua aliran tukad (sungai) yaitu tukad Padang Luwah dengan tukad Bangiang yang oleh masyarakat sekitar disebut ‘campuhan.’ Dari campuhan bergerak ke arah barat bertemu dengan hamparan persawahan, selanjutnya masuk ke perkampungan dan berakhir kembali ke kawasan Apit Yeh.(6)
Perbekel Abiansemal, Ida Bagus Bisma Wiratma, S.H mengatakan keberadaan destinasi wisata alam ini sangat mendukung penuh, objek atau kawasan wisata baru baik wisata tirta, religius, maupun wisata alam perdesaan. “Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, dan masyarakat akan terlibat secara langsung sebagai pelaku pariwisata berbasis budaya dan merupakan nilai positif bagi desa nantinya.
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di desa Abiansemal secara garis besar terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu: (1) penyuluhan tentang pengembangn obyek wisata alam dan evaluasinya; (2) pengumpulan data dan informasi; (3) penyusunan profil obyek wisata alam; dan (4) evaluasi. Rincian jenis kegiatan dan penjelasannya sebagai berikut: 2.1. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan tentang pemberdayaan masyrakat dalam pengembangan desa wisata alam. Materi yang disampaikan dalam penyuluhan sebagai narasumber Dr. I Wayan Rideng, SH.MH. adalah pengertian tentang obyek wisata alam, struktur profil desa wisata alam, Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.
Penyuluhan diikuti oleh sekitar 20 orang anggota masyarakat, yang bertempat di Kantor Aula Perbekel Desa Abiansemal. Disampaikan juga kepada masyarakat bahwa pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dan urgen sehingga ada pemahaman dan pengetahuan terkait dengan potensi desa wisata alam. Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 7 Tahun 2005 tentang Obyek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Badung hingga tahun 2011, Kabupaten Badung memiliki 24 (dua puluh empat) buah obyek wisata alam, 7 (tujuh) buah obyek wisata budaya, 1 (satu) buah obyek wisata buatan dan 1 (satu buah ) obyek wisata remaja.(8) salah satu yang ada di Desa Abiansemal sebagai potensi Wisata alam.
Pelaksanaan pendampingan Desa Wisata alam di abiansemal dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) prioritas program berdasarkan hasil analisis AHP (Analytic Hierarchy Process) Adapun urutan dari prioritas program yaitu membangkitkan kesadaran masyarakat akan kebersihan terutama sepanjang jalur trekking/cycling yang sudah ada di Desa Wisata alam Desa Abiansemal ; kemudian membentuk Pengelola Desa Wisata alam di Abiansemal; kemudian melengkapi infrastruktur sepanjang jalur trekking/cycling; terakhir pengemasan atraksi wisata yang ada sepanjang jalur trekking/cycling dan atau di luar jalur trakking/cycling sebagai Paket Wisata; serta Pemasaran Paket Wisata dengan digital marketing dengan TV Abiansemal yang sudah dimiliki oleh Desa Abiansemal.
Berdasarkan pada kegiatan dan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya ada berapa hal yang dapat digambarkan bahwa peran masyarakat yang sebelumnya belum optimal dilibatkan dalam pengembangan desa Wisata Alam di Abiansemal maka dengan adanya kegiatan pengabdian ada perekmbangan yang signifikan dalam pelibatan masayarakat. Ada peningkatan pemahan terkait dengan wisata alam oleh kelompok sadar wisata yang ada di desa Abiansemal. Kemudian ada gagasan-gagasan yang muncul oleh masyarakat setempat dan di fasulitasi oleh apparat desa untuk mengembangkan sarana-sarana penunjang desa Wisata alam di Abiansemal berupa warung-warung Kuliner dengan makanan khas dari Desa Abiansemal dan makanan daearh sekitar.(r)