Penyandang Netra di Bali Tunjukkan Eksistensi ke Publik Dengan Rally Tongkat Adaptif
Denpasar-kabarbalihits
Kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum, penyandang tunanetra dibawah naungan Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) Provinsi Bali ingin menunjukkan eksistensinya dengan melakukan Rally Tongkat Adaptif di kawasan Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (20/8/2023).
Pelaksanaan Rally Tongkat Adaptif ini merupakan serangkaian dari HUT Pertuni Provinsi Bali ke-48 yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 2023. Dimana kegiatan yang diikuti 50 orang disabilitas netra perwakilan dari Pertuni Kabupaten/Kota di seluruh Bali ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani mewakili Gubernur Bali Wayan Koster.
Ketua DPD Pertuni Provinsi Bali, I Gede Winaya menyampaikan, dilaksanakannya Rally Tongkat Putih Adaptif bertujuan untuk memperkenalkan ke publik, bahwa tuna netra mampu untuk berjalan.
Terkadang baginya, masyarakat maupun Pemerintah kurang mengerti akan keberadaan tuna netra. Dibuktikan saat mendapat undangan dari Kesbangpol dengan menghadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di lapangan Renon. Winaya merasa kecewa dan tersinggung akan kata-kata yang dilontarkan oleh salah satu oknum panitia dengan nada melecehkan.
“hati saya merasa teriiris, karena saya menghadiri kesini dibilang untuk apa? yang ini hadir, dimana saya taruh?. Mudah-mudahan itu bukan aparat pemerintah. Mudah-mudahan itu orang biasa, yang belum mengenal,” jelasnya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk memfasilitasi tongkat adaptif kepada seluruh anggota Pertuni Bali yang berjumlah 456 orang. Menurutnya beberapa tongkat yang digunakan anggota Pertuni saat ini belum berfungsi dengan baik.
“1 Kabupaten/Kota paling 20 alat tongkat adaptif, maka banyak yang tidak bawa. Ada yang bawa tapi sudah rusak, belum dipakai sudah rusak. Mudah-mudahan dari Pemerintah bisa menindaklanjuti masalah itu supaya lebih simpel untuk tuna netra,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani menjelaskan, sebagai bentuk perhatian dan komitmen terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas, Provinsi Bali telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Maka yang tergabung dalam Pertuni Provinsi Bali untuk ikut memastikan bahwa penyandang disabilitas telah memperoleh perlakuan yang sama di masyarakat.
“sebenarnya mereka ingin menunjukkan bahwa mereka eksis dan produktif di masyarakat, mereka ingin mendapatkan persamaan dengan masyarakat yang lain walaupun memang ada keterbatasan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini Pemerintah dikatakan telah memfasilitasi dalam bentuk sarana dan prasarana untuk serangkaian HUT Pertuni Provinsi Bali. Lainnya, bagi yang memiliki keahlian memijat difasilitasi berupa matras dan tempat duduk.
“kami juga memfasilitasi untuk sarprasnya, biasanya itu ada tempat duduk, matras untuk keahlian memijat, banyak yang memijat,” imbuhnya. (kbh1)