
Musyawarah Nasional Perdana Serikat Pengusaha Industri Wisata Indonesia (Septindo) Sukses Digelar di Bali
Badung-kabarbalihits
Hari Sabtu ini menjadi momen bersejarah bagi industri pariwisata Indonesia dengan digelarnya Musyawarah Nasional Pertama Serikat Pengusaha Industri Wisata Indonesia (Septindo) di Bali. Acara ini mengambil tema “Industri Wisata Indonesia Menghadapi Era Digitalisasi 5.0: Peluang dan Tantangan”.
Ketua Umum Septindo, Choirul Abadi, MA, mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan musyawarah ini sebagai langkah awal dalam menghadapi tantangan industri wisata di era digitalisasi yang semakin maju.
Alasan memilih Bali sebagai tuan rumah musyawarah ini adalah karena Bali diakui sebagai barometer pariwisata, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Oleh karena itu, kami memulai sudut elevasi Septindo di Bali, dengan harapan dapat menjadi wirausahawan bagi masyarakat, sesuai dengan tagline kami, yaitu menjadi ‘entrepreneur for people’ yang berangkat dari Bali atau Pulau Dewata,” kata Choirul Abadi, sabtu (15/7).
Choirul Abadi juga menyoroti dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata. Ia menyatakan bahwa sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terdampak. Untuk mengatasi tantangan ini, Septindo berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun lembaga swasta, guna mengatasi kendala dan tantangan yang dihadapi.
Konsolidasi di daerah dan membangun jaringan dengan lembaga pemerintah dan lembaga swasta lainnya menjadi tugas utama Septindo saat ini.
“Kami akan segera melakukan tindak lanjut dalam waktu singkat. Kami akan mengadakan travel fair di Lombok, Jawa Timur, dan Jakarta untuk menghidupkan kembali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan kerja sama dari berbagai pihak,” ungkap Choirul Abadi.
Keoptimisan dalam menghadapi masa depan juga menjadi sorotan dalam pidato Ketua Umum Septindo. “Kami sangat optimis melihat industri pariwisata mulai bergairah kembali. Oleh karena itu, kami akan segera melakukan tindak lanjut dengan secepat mungkin. Dukungan pemerintah sangat baik dan kami yakin Bali akan kembali menjadi barometer pariwisata dunia,” ujarnya.
Choirul Abadi menambahkan bahwa Bali telah mulai pulih setelah menghadapi tantangan pandemi yang hampir melumpuhkan pulau ini. Tempat wisata sudah mulai dibuka dan optimisme terhadap potensi Bali sebagai destinasi pariwisata yang menjanjikan semakin tinggi. Dalam hal ini, Septindo akan berperan sebagai asosiasi yang koordinatif di Bali, dengan fokus pada peningkatan keanggotaan UMKM. Saat ini, Septindo memiliki sekitar 150 anggota yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Septindo juga berencana untuk mengkonsolidasikan daerah Indonesia Timur, termasuk Papua, dalam waktu dekat.
Dalam kampanye jangka pendek, Septindo akan menggelar program “travel fair” untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di berbagai daerah, dengan fokus utama pada Bali yang memiliki potensi pariwisata yang besar namun terkena dampak pandemi secara signifikan.
Musyawarah Nasional Pertama Septindo ini menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan industri pariwisata Indonesia menghadapi era digitalisasi 5.0. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga swasta, dan Septindo sebagai wadah bagi pengusaha industri wisata, diharapkan sektor pariwisata Indonesia dapat pulih dengan cepat dan menghadapi masa depan yang cerah.(kbh2)