April 19, 2024
Lifestyle Seni Budaya

Ajang Seni Sarwaprani, Gus Tolet Harapkan Pemerintah Terlibat Lindungi Karya Seni di Bali

Denpasar-kabarbalihits

Tidak pernah berhenti inovasi pemuda di Bali dalam upaya merenegerasi dan memaknai eksistensi seniman di Bali. Seperti halnya dilakukan Founder Handmad Bali, Ida Bagus Agung Brahmadiguna dalam mengemas kegiatan seni di Rumah Tanjung Bungkak, Denpasar. 

Event yang melibatkan 195 pelaku seni di Bali ini dinamakan Handmad Art Collective, bertajuk Sarwaprani. 

Menurut Ida Bagus Agung Brahmadiguna yang akrab disapa Gus Tolet, event ini dilatarbelakangi atas keresahan beberapa seniman di Bali dalam melestarikan seluruh aspek kesenian. Sehingga terwujud keinginannya berkolaborasi dengan para pelaku seni dalam menyatukan beragam kreativitas seni. 

“acara ini di running oleh seniman, baik dia seksi kebersihan, sampai seksi acara, artinya kita ada regenerasi disini,” ucap Gus Tolet saat ditemui di Rumah Tanjung Bungkak, Rabu (12/4/2023). 

Sarwaprani diyakini sebagai simbol pergerakan seni yang beragam jenis, baik dalam bentuk visual, audio, maupun audio visual. Selain pameran seni, disebut kegiatan ini diisi dengan exhibition, live mural, talkshow, live tattoo, installation, ogoh-ogoh mini, live grafitti, art performance, motor bike show, fashion design, music, serta kegiatan lainnya. 

“banyak lagi, ada videographer, potographer, otomotif lebih ke custom,” katanya. 

Diharapkan ajang ini sebagai wadah bertukar pengalaman maupun bisnis seni antar pelaku seni yang ada di Bali. Sehingga dalam penyerapan karya nantinya dapat diapresiasi oleh Pemerintah Daerah.

“nah masalah penyerapan karya si artisnya laku atau gimana itu kembali pada artisnya. Karena disini kita buat movement sampai disana saja, tidak ada manajemen,” ujarnya. 

Gus Tolet memandang keberadaan karya seni dari pelaku seni tidak dilindungi oleh hukum, sehingga fenomena penjiplakan karya seni kerap terjadi hingga saat ini. Diharapkan Pemerintah Provinsi Bali ikut terlibat dalam melindungi hasil karya seniman di Bali khususnya. 

“Istilahnya dicover sama Pemerintah, artinya sampai ada pemalsuan dan lain sebagainya, karena tidak semua seniman punya dasar mengerti hukum, disinilah Pemerintah harus hadir untuk melindungi” pungkasnya. 

Sementara Ketua Panitia acara Dewa Arantika mengatakan, dalam persiapan acara seni yang sekaligus merayakan anniversary Handmad ke-12 ini menemui kendala dalam mengumpulkan para pelaku seni yang akan dilibatkan. 

“awal kita jalan cuma 60 artis yang terlibat, setelah dishare akhirnya 195 artis yang terlibat,” katanya. 

Dilanjutkan, kegiatan seni yang berlangsung selama 4 hari ini, 12 sampai 15 April terbuka juga untuk umum, dimaksudkan agar semua kalangan bisa menikmati hasil karya para seniman muda Bali. 

“harapan kedepan juga biar seniman itu menghasilkan dibidangnya sendiri,” harapnya. 

Baca Juga :  Sekaa Gong Genta Budaya duta Badung, Tampilan untuk Kali Kedua Setelah 41 Tahun

Salah seorang seniman di Denpasar, Wayan ‘Apel’ Hendrawan mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Handmad ini, sebab antusias para seniman muda terlihat dalam menuangkan karya seninya saat diberikan ruang untuk berkarya. 

Kedepan diharapkan, event serupa lebih sering digelar untuk mengangkat para seniman muda di Bali. 

“ini potensinya sangat tinggi sekali, karena banyak yang perlu diekspos, talenta talenta di Bali sangat luar biasa. Saya sangat apresiasi kegiatan dari kegiatan handmad ini,” ucapnya. 

Ia juga menilai, meski Pemerintah Kota Denpasar telah terlibat dalam membangkitkan para seniman di Denpasar khususnya, yang dicontohkan menyediakan tempat karya seni seperti Gedung Dharma Negara Alaya. Namun baiknya bisa dikemas lebih profesional dalam menampilkan karya para seniman. 

“pentingnya siapa saja yang berpotensi yang harus kita angkat, jangan itu-itu saja. Seniman muda lain ada yang lebih baik,” imbuhnya. 

Untuk menikmati hasil karya seniman dan pertunjukan seni lainnya di Handmad Art Collective ini, para pengunjung dikenakan tiket Rp 25.000 per orang. Hasil penjualan tiket nantinya untuk mensupport para seniman dan keberlangsungan acara dalam mewadahi karya-karya dari para seniman Bali tersebut. (kbh1)

Related Posts