October 27, 2024
Kriminal Pariwisata

Masih Tersandung Kasus, Ini Penjelasan Bule Berjualan Burger di Kuta

Badung-kabarbalihits

Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris, Tyler DeLorean (41) yang viral karena berjualan Burger di kawasan Ground Zero Kuta, Badung, tengah menjadi sorotan.

Tyler yang sedang menjalani proses hukum karena membuat gaduh saat peringatan Bom Bali 12 oktober lalu ternyata masih eksis menjajakan burgernya dengan rombong besi rakitannya.

Ditemui di Kuta, Minggu sore (11/12/2022) saat melayani pembeli membuat menu Burger Bawang Goreng, Tyler bersedia untuk diwawancara.

Tyler yang berjualan burger seharga Rp 25 ribu di Kuta ini awalnya beralasan hanya untuk mengedukasi cara berjualan makanan jalanan di Indonesia agar tetap fresh dan enak. Sebab ia tidak melihat begitu banyak turis yang membeli makanan jalanan.

Jadi ia berpikir untuk membuat rombong rakitan yang dikaitkan dengan motor dan cara penyajiannya agar orang berminat untuk membeli.

“But I don’t know why they don’t try, maybe they think it’s street food, not safe to eat. And government advice on a country’s website advises its citizens not to eat street food, but I know that’s not true because I’ve been street food for months. I’ve never been sick. but I think sometimes the problem is the presentation,” kata Tyler.

Ia memilih Burger untuk dijual karena dipandang semua orang tahu jajanan bule ini, baik warga lokal maupun warga dunia lainnya.

“So it doesn’t matter which country in the world you’re from, you know burgers,” ujarnya.

Disinggung saat ini dirinya yang masih berproses hukum, ia membenarkan hal itu. Dimana berawal dari peringatan bom bali pada bulan lalu di ground zero. Ia menyampaikan pesan kepada pejabat Australia yang hadir pada saat itu dengan menunjukkan sebuah poster.

Kemudian aksi tunggalnya ditanggapi oleh warga Australia yang berada disekitar untuk mencoba merebut poster itu dan akhirnya suasana menjadi gaduh. Kemudian kegaduhan itu diamankan aparat kepolisian.

“ I think it’s a good time just to hold the poster up to them. I didn’t speak and then I thought, nothing is going to happen. It’s like no one will notice me. I then took down the poster, and went home, that’s all. But obviously, some drunk Aussies decided to grab the poster and then another grabbed me by the neck, started attacking me. The police came and rescued me, took me to the police station, asked me a few questions,” jelasnya.

Baca Juga :  Pembangunan Pelabuhan Sanur Capai 87 Persen, Menhub : Wisatawan Harus Dilayani Dengan Baik

Atas kejadian itu ia tidak bisa memperpanjang masa berlaku paspornya, karena paspor Tyler masih ditahan pihak Kepolisian, yang dikatakan sebagai alat bukti di Kejaksaan. Hingga kini Tyler pun masih menunggu perkaranya yang dibawa ke pengadilan.

“Yes, they have my passport and they have presented evidence to the attorney general
we’re really just waiting and seeing what the judges decide,” katanya.

Ia juga memiliki alasan lain untuk berjualan burger di Kuta, yakni agar bisa bertahan sementara waktu. Dikatakan hal ini juga sudah diketahui pihak Imigrasi.

“Well, immigration said I could keep trading until a court case for myself. Initially, they said I couldn’t, but then after talking to me and the police, they have changed their perspective now,” imbuhnya.

Saat ini ia mengaku tidak memiliki cukup uang dan tidak bisa menyewa penginapan. Kemudian Tyler mendirikan tenda di Gang Poppies II, Kuta dan katanya diijinkan oleh pemilik lahan warga setempat sembari berjualan Burger. (kbh1)

Related Posts