Jika Rampung Pelabuhan Sanur Menjadi Ikon Baru di Denpasar, Gubernur Koster: “Ada Walikota yang satu jalur, sangat mudah kita ajak koordinasi”
Denpasar-kabarbalihits
Pembangunan Pelabuhan Laut Sanur, Bali untuk menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan ditinjau kembali oleh Gubernur Bali Wayan Koster, didampingi Walikota Denpasar IGN Jaya Negara bersama Forkopimda pada Rabu Pagi (8/9) di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Denpasar.
Gubernur Bali Wayan Koster memastikan dalam tahapan pengerjaan pembangunan Dermaga Penyeberangan Sanur ini tidak menemukan masalah teknis. Saat ini dilakukan pengerjaan bangunan yang berada di tengah laut dan pengembangannya akan dilanjutkan dengan pembangunan terminal di wilayah darat.
“Ini akan menjadi pelabuhan yang sangat bagus, karena desainnya saya kontrol langsung bersama Mentri Perhubungan, jadi sudah cocok sekali,” Ucap Gubernur Koster usai memantau pengerjaan pembangunan Dermaga Penyeberangan Sanur.
Pelabuhan ini juga dinilai sangat baik kedepannya, yang difungsikan untuk melayani warga Bali melakukan penyeberangan ke Nusa Penida, Nusa Ceningan, maupun Nusa Lembongan dan melaksanakan ritual keagamaan saat piodalan di Pura Ratu Dalam Peed.
“Atau mau berwisata ke Nusa penida, karena Pura ini sangat terkenal di dunia sebagai objek wisata,” Katanya.
Gubernur Koster juga menyebutkan, Pembangunan ini harus harmonis dengan wilayah beserta masyarakat sekitar, khususnya nelayan akan disiapkan tempat secara khusus.
“Saya sangat setuju dengan suatu pembangunan prinsipnya tidak boleh menggusur, atau mematikan Sumber kehidupan masyarakat lokalnya. Pembangunan harus harmonis dengan wilayah yang ada disini beserta masyarakat yang ada disini dengan kehidupannya, sejarahnya adalah nelayan, maka harus kita jaga agar sejarah nelayan terjaga dengan baik,” Ujarnya.
Juga diperlukan suatu tempat kumpul berupa bale bagi nelayan, yang sudah diakomodir kepada pelaksana proyek untuk memastikan kawasan area bagi para nelayan.
“Saya meminta para nelayan berbentuk kelompok supaya bisa difasilitasi dengan bantuan program dari Pemerintah nantinya,” Jelasnya.
Lainnya, Gubernur Koster ingin memastikan tempat suci yang ada di wilayah setempat terjaga dengan baik dan tidak sampai terganggu.
“Khususnya adalah tempat ini dipakai untuk melasti, pembangunan harus memberikan ruang akses untuk pelaksanaan upacara melasti masyarakat yang ada di sanur ini,” Pungkasnya.
Dari ketiga Pembangunan Pelabuhan yang ada di Sanur Denpasar, Sampalan Nusa Penida, dan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, menghabiskan dana anggaran sebesar Rp 560 Miliar.
“Pelabuhan Sampalan 87 Miliar, Bias Munjul 97 Miliar, dan Pelabuhan Sanur paling besar Rp 376 Miliar. Karena itu saya mengunjungi memastikan bahwa pekerjaannya berjalan dengan baik sesuai jadwal, setiap tahapan supaya tercapai,” Imbuhnya.
Ditambahkan dalam pengerjaan pembangunan ini telah bejalan 7 persen lebih. Pihaknya mendorong pengerjaan pembangunan pelabuhan di Sanur ini dilakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Gubernur Koster juga berharap kepada pihak pelaksana agar melibatkan warga lokal dalam pengerjaan pembangunan Pelabuhan ini agar berdampak langsung bagi tenaga kerja lokal, serta menjadi sumber pendapatan dalam menggairahkan ekonomi yang ada di wilayah Sanur.
“Sedapat mungkin melibatkan warga yang ada disini. Misalnya sebagai tukang, berhubungan dengan Perbekel dan bendesa adat mengenai siapa-siapa yang akan dilibatkan. Termasuk juga kebutuhan materialnya,” Jelasnya kembali.
Jika pembangunan ini dapat diselesaikan, Gubernur Koster menilai Pelabuhan Sanur akan menjadi ikon baru di Kota Denpasar yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
“Sekarang Astungkara saya Gubernur, ada Walikota yang satu jalur sangat mudah kita ajak koordinasi untuk pelaksanaan pembangunan ini. Saya kira akan menjadi salah satu pembangunan monumental penanda Bali era baru, sejarah baru di Bali dan khususnya di Kota Denpasar memiliki fasilitas yang sangat baik,” Tutupnya. (kbh1)