AMS Garage Resmi Luncurkan Nagabanda, Pertalian Swadharma 3 Putra
Denpasar – kabarbalihits
Motor Custom berbahan dasar Harley Davidson Street 500 yang di Modifikator oleh Builder Motor Custom kenamaan Bali, Putu Ajus Mulyawarman dari AMS Garage resmi diluncurkan yang bertajuk Nagabanda di lobi Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar, Jumat (26/3/2021) sore.
Putu Ajus Mulyawarman seorang Builder Motor Custom yang telah mendapatkan banyak prestasi lewat keapikan karyanya baik Nasional maupun Internasional, Monez seorang Illustrator Profesional yang karyanya sudah sering berkolaborasi dengan brand Nasional dan Internasional serta Putu Marmar Herayukti seorang Inspirator, Seniman multitalenta yang monumental lewat karya ogoh-ogohnya. Ketiga kreator ini bertemu dan berkolaborasi dalam mewujudkan motor Nagabanda.
Sebagian Besar karya Ajus Mulyawarman terinspirasi dari cerita tokoh-tokoh atau filosopi Hindu Bali. Nagabanda adalah sebuah nama yang dipilihnya untuk karyanya kali ini. “Ini adalah salah satu motor yang lekukannya body worknya bener-bener extrem yang pernah saya buat, tercetusnya nama Nagabanda setelah saya membuat kepalanya karena kepalanya berbentuk seperti Naga dan terlintas di otak saya nama hewan mitologi apa sih yang ada di Bali yang benar-benar wah dan bagus terpilihnya nama Nagabanda,” ungkap Ajus Mulyawarman.
Ditambahkannya delapan bulan pengerjaan body work motor tersebut benar-benar menguras energi, waktu dan pikirannya. Karena dirinya berharap dimotor ini body worknya memang benar-benar yang terextrem yang pernah dibuatnya. “Karena didalam lekukan masih ada lekukan dan finishingnya juga untuk yang kemarin biasanya finishing amplasan dengan clear tapi setelah dipikir-pikir saya ingin mencoba hal yang terbaru lagi yaitu Hairline Polish,” jelasnya.
Sementara itu Monez merespon Nagabanda dalam bentuk mural diatas kayu jati yang kemudian dipinang menjadi background Motor Nagabanda. “Terpengaruh oleh desain motor AMS Garage ini dimana bisa dilihat motor menggunakan warna-warna yang sangat minimalis seperti silver, hitam dan monocrom untuk itu saya padukan kedalam mural,” papar Monez.
Acara launching motor custom ini diawali dengan pemutaran film pendek berjudul sama, Nagabanda, yang digarap oleh Marmar Herayukti.
Dijelaskan Marmar dalam film pendek ini prinsip Nagabanda diterjemahkan dalam penafsiran bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan Swadarma masing-masing namun masih tetap dalam tujuan yang sama. setelah melalui penempaan, menemui berbagai rintangan, persaingan dalam kecepatan saat mengarungi waktu manusia akan melakukan banyak upaya guna menyelesaikan tugasnya yang sejatinya satu yaitu mempunyai nilai guna bagi kehidupan dan akhirnya menyatu kembali dengan sang pencipta.
“Bahwa prinsip Nagabanda ini secara emitologi dia dipecah menjadi dua kata Naga dan Banda yang bisa kita artikan tali atau ular pengikat atau naga pengikat, jadi yang diikat disini adalah kehidupan,” ungkapnya.
Ditambahkannya cerita inilah yang diangkat dalam sebuah film pendek dimana dirinya mencoba menjarit apa yang dibuat AMS Garage dalam sebuah motor dengan nama Nagabanda yang adalah sebuah prinsip atau sebuah gelar diceritakan dalam bentuk yang tidak jauh menceritakan sebuah tali yang mengikat siklus kehidupan.
“Hidup itu dimulai dari pertemuan api dan air dan direstui oleh Pertiwi, ketika air dan api bertemu purusa dan predana direstui oleh Pertiwi maka jadilah kehidupan. Setelah lima material yang tadi digambarkan dihidupkan ditempalah menjadi sebuah satu karya yang nantinya diharapkan akan berguna bagi kehidupan, setelah dia muncul menjadi suatu karya dia tidak akan lepas dari siklus kehidupan dia akan di Banda oleh sinaga kehidupan ini dan akan diikat kembali sehingga dia nanti setelah menjalankan tugas dia akan menemui rintangan, harus mempunyai kekuatan dan kecepatan dalam persaingan akhirnya akan menuju kesuatu hal dan kembali kepada yang maka kuasa,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Walikota Kadek Agus mengapresiasi karya buatan Ajus sebagai putra Denpasar ini. Motor custom ini direncanakan akan diikutkan kontes di Jogjakarta, Jepang dan Italia. Hal ini pun akan didukung oleh Pemerintah Kota Denpasar. “Saya tidak bisa berkata banyak. Hanya dua kata. Keren dan mantap, suksma putra-putra Denpasar sudah melahirkan karya besar seperti ini. Kami pemerintah kota siap mendukung sampai batas maksimal,” tegas Kadek Agus. (kbh4)