Setelah Suntik Vaksin Kedua, Ini Yang Dirasakan Dandim Bangli
Bangli – kabarbalihits
Suntikan Vaksin COVID-19 kedua, Dandim 1626/Bangli bersama Forkopimda dan tenaga kesahatan di Kabupaten Bangli dilaksanakan di Ruang Poli Vaksin RSUD Bangli Jalan Brigjen Ngurah Rai, Kabupaten Bangli, Kamis (11/2/2021) kemarin.
Sejumlah pejabat publik di Kabupaten Bangli nampak hadir pada vaksinasi kedua ini, diantaranya Bupati dan Wakil Bupati Bangli, Dandim Bangli, Kapolres Bangli, Calon Wakil Bupati terpilih, IDI Bangli dan pejabat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli serta para Dokter RSUD Bangli.
Vaksinasi COVID-19 kedua ini tidak jauh beda dengan vaksinasi tahap pertama yaitu tetap melalui beberapa tahap, diantaranya tahap pendaftaran, tahap screning, tahap penyuntikan vaksin, tahap observasi dimana peserta menunggu selama 30 menit untuk mengetahui efek vaksinisasi yang telah disuntikkan.
Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana mengatakan bahwa Vaksinasi COVID-19 kedua ini membuktikan kepada publik bahwa vaksin jenis Sinovac ini benar-benar aman dan tidak memberikan efek samping bagi kesehatan tubuh kita.
“Suntikan kedua ini membuat kami merasa lebih percaya diri (PD) dan sehat, Astungkara, tidak ada kejadian paska vaksinasi kedua, untuk itu kami himbau agar masyarakat tidak takut untuk ikut Vaksinasi COVID-19 ini”, ucap Dandim.
“Saya sudah membuktikan langsung, tidak terjadi apa-apa setelah dilaksanakan vaksin pertama pada 14 hari yang lalu dan vaksin kedua hari ini, saya sehat-sehat saja dan tambah percaya diri”, sebut Dandim.
Lebih lanjut Dandim Bangli mengatakan bahwa, kita harus percaya kepada pemerintah, karena sebelum Vaksin COVID-19 jenis Sinovac ini dilempar ke publik, pastinya pemerintah sudah melakukan uji klinis. Bahkan dari BPOM dan MUI juga sudah mengeluarkan rekomendasi aman dan halal terhadap vaksin jenis ini. Untuk itu jangan ragu-ragu lagi untuk vaksin demi kesehatan kita semua.
Dandim berpesan, walaupun sudah divaksinasi harus tetap menjalankan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. “Karena dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan niscaya kita semua diberikan kesehatan”, pungkasnya. (r)