
Perkawinan Motor Tua Dengan Mix Juice, Lahirkan Vesbar
Denpasar – kabarbalihits
Tidak ada kata menyerah patut diusung di masa pandemi ini, justru menjadi penyemangat bagi yang terdampak. Hingga muncul ide kreatif untuk membuka usaha baru, yang bertujuan tidak lebih untuk bertahan hidup.
Seperti dirintis dua pria yang tinggal di Jalan Bukit Tunggal Denpasar, Pande Made Sudarsana dan Putu Yukti Prayoga saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (20/11).
Usahanya memadukan konsep klasik dan kekinian, yang dinamakan Vesbar. Yakni dengan menggunakan motor tua, Vespa super tahun 77 sebagai tempat berjualan aneka jenis minuman segar, non alkohol.
“Awalnya sih dari pandemi, bulan maret. Terus bulan mei buka google, diluar negeri ada motor tua ada rombongnya, tapi mereka jual kopi. Kayanya asyik nih Kalau vespa digituin. Akhirnya ngajakin sepupu saya, yang dipulangkan dari kapal pesiar, memutuskan membuat Vesbar ini” Ungkap Sudarsana yang juga seorang keyboardis band indie bali, Tolbandtol.
Dengan kolaborasi keahlian yang dimiliki sebagai bartender dan musisi, mereka menjual berbagai jenis mocktail yakni campuran soda ringan dengan sari atau jus buah, dan menambahkan hiburan karaoke, dengan menambahkan perangkat gadget serta speaker pada vespanya. Untuk harga minuman pun sangat terjangkau.
“Kalau disimpelkan tropical juice, mix juice. Kisaran harga 10 ribu semua pukul rata. Dari mocktail dan kita juga menjual kopi” Ucapnya.
https://youtu.be/xd2ZcYypHdA
Pihaknya menjamin minuman yang dijual aman dari alkohol, sehingga anak-anak pun bisa menikmati racikan yang disuguhkan dari seorang bartender.
“Alkohol No, biar kita dapat bisa semua kalangan, dari anak-anak, dewasa, orang tua. Kalau alkohol remaja aja, anak-anaknya nggak” Ujar Yukti Prayoga.
Respon dari teman dan masyarakat umum selama 4 bulan terakhir, dinilai cukup bagus.
Tidak hanya berjualan ditempat, Sudarsana bersama sepupunya juga berkeliling menawarkan minuman andalannya.
“Jualannya kita biasanya keliling, paling sering di studio musik juga distro distro”
Saat ini pihaknya membuat promo, setiap pembelian satu Cup minuman untuk anak-anak diberikan music class, yakni kelas keyboard dan gitar secara gratis.
“Berhubung saya musisi, saya kasi music class gratis tiap pembelian satu cup, selama setengah jam ada kelas keyboard dan gitar” Jelas Sudarsana kembali.
Ditambahkan hal ini bertujuan untuk edukasi, yakni mengubah persepsi banyak orang, bahwa Bar tidak selalu berhubungan dengan alkohol.
“Merubah mainset orang, biar orang tidak berpikir, tidak berasumsi bahwa ini alkohol. Makanya saya buat music class biar orang tuanya mikir itu bukan alkohol sebenarnya. Makanya buka music class buat anak-anak usia 5 sampai 10 tahun” Terangnya.
Pada masa susah seperti ini diakui, mereka dapat menjual minuman 20 Cup per hari.
“Rata-rata 20 gelas sudah amat sangat bersyukur kami, kita buka dari jam 2 sampai jam 9 malam” Katanya.
Dengan situasi ini mereka akan tetap bertahan dengan Vesbar, dan dinilai kedepan prospeknya menjanjikan.
“4 bulan ini kita berpikir kayanya prospeknya bagus, nah kita berdua kayanya kita mesti buka bar lagi 1, biar bisa stay dan keliling” Imbuhnya.
Pihaknya juga menerima acara hajatan, dimana dapat menghubungi Vesbar dengan syarat pembelian minimal order sesuai acara.
“Kalau ada acara arisan, nikahan, ulangtahun, bisa dibooking. Minimal order tergantung acara. Misal acara nongkrong bisa hubungi kita, minimal 20 cup acara simple, kita sudah meluncur. Kalau nikahan ya 100 cup lah” Paparnya.
Salah seorang penikmat Vesbar, Anggi mengatakan Ini menjadi hal baru baginya, cara untuk menikmati sebuah minuman dinilai sangat unik.
“Melihat dari tempat dari atas motor dan keliling bisa dijumpai. Dari segi minuman juga enak harganya murah, yang paling spesial karaokenya ini. Kita bisa nyanyi kapanpun sama teman-teman waktu nongkrong” Ucapnya.
Sudarsana kembali menambahkan, mereka kerap berkolaborasi dengan angkringan yang ada di Denpasar, sehingga menjadi penyemangat bagi usaha kecil lainnya. (kbh1)


