Hari Raya Galungan Rasa Pandemi
Denpasar-kabarbalihits
Pelaksanaan yadnya di saat pandemi dengan menerapkan prokes harus menjadi kesadaran diri dan keikhlasan. Terlebih umat hindu menjalankan Hari Suci Galungan melakukan persembahyangan ke Pura di wilayah desa adat masing masing.
Hari Suci Galungan yang dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan sekali oleh umat Hindu terasa berbeda dari sebelumnya. Seperti yang dikatakan salah satu pemedek di Pura Dalem Kahyangan Desa Adat Padangsambian, Denpasar, I Komang Bagiana (16/09).
“Ya kalau saya pribadi, galungan sekarang sangat beda. Seperti ada sedikit takut, takut sama ramai. Kaya yang diberitakan di media, juga data data yang diberikan pemerintah tentang covid” Ujarnya.
Selanjutnya dikatakan, ia bersama keluarga tetap harus melakukan persembahyangan ke Pura Kahyangan Tiga, dan Pura keluarga. Meskipun ada himbauan pemerintah adanya pembatasan untuk melakukan persembahyangan ke pura.
“Ya tetap saya ke pura, sudah biasa tiap Galungan Kuningan kan, Apalagi ke pura keluarga. Itukan Rasa bakti dengan Hyang Widhi” Katanya.
Diakui rasa waswas tetap menyelimuti dirinya. Walaupun telah disiplin menerapkan Protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah.
“Saya tetap mengingatkan ke anak dan keluarga, masalah jaga jarak, pake masker, cuci tangan. Tetap aja waswas, virus nggak kelihatan. Yang terpenting sih imun tubuh ya. Astungkara selalu diberi kesehatan” Jelasnya.
Bagiana berharap, pandemi ini cepat berlalu. Aktivitas berjalan seperti sebelumnya dan tidak ada rasa waswas.
“Saya sih berharap, covid cepat hilang. Perekonomian normal kembali, juga yang penting rasa waswas tidak ada lagi. Juga ke pura sembahyang tidak buru-buru, jadi nggak serius sembahyang, itu mungkin” Tutupnya.(kbh1)