Tulus Ngayah, Jaga Eksistensi Yayasan Bali Matangi
Denpasar – kabarbalihits
Di tengah Pandemi Covid-19, HUT Yayasan Bali Matangi yang ke 2 dirayakan dalam suasana kesederhanaan, pada Sabtu (1/08). Meski demikian, Yayasan Bali Matangi tetap menjaga eksistensi pada visi misinya dalam melestarikan kebudayaan Bali, mengutamakan kearifan lokal.
Rangkaian Hut juga diisi dengan sharing session dengan mengusung tema, ‘Eksistensi dan Optimalisasi Yayasan Dalam Peningkatan Pengabdian di ruang publik’.
Sharing Session penuh canda tawa ini, dibawakan oleh narasumber Profesor I Nengah Dasi Astawa. Menurutnya Suatu Organisasi bisa eksis jika mempunyai tujuan dan program yang jelas. Serta didukung sumber daya manusia dimana orang didalam organisasi sosial sifatnya adalah Ngayah.
“Dibalik ngayah itu, harus mengedepankan yang disebut dengan ketulusan dan kedisiplinan serta kejujuran siap bekerja bersama sama untuk mewujudkan tujuan itu. Tanpa adanya itu, organisasi tidak akan bisa berkembang” Paparnya.
Diterangkan juga, Organisasi ini berbeda dengan organisasi bisnis, yang berorientasi pada laba. Sedangkan organisasi ini harus dikembangkan berbasis dengan pengabdian.
“Jadi selama orang orang yang ada dalam organisasi mempunyai spririt yang tinggi, maka organisasi itu akan eksis. Kalau sudah eksis mereka tinggal mengoptimalkan saja. Kalau sudah eksis tapi tidak optimal, maka tidak akan memberikan sebuah kontribusi kepada masyarakat atau di ruang publik”
Diharapkan Bali Matangi kedepannya, harus mengembangkan sayap, memperluas cakupannya tidak hanya untuk Bali tetapi juga untuk nasional maupun internasional.
“Jadi organisasi ini harus dibuat secara dinamis, progresif dan organisasi yang penuh kreatifitas. Sehingga organisasi ini hidup sepanjang masa tanpa lelah dan tanpa mengenal kesusahan dalam memajukan organisasi” Imbuhnya.
Ketua Yayasan Bali Matangi, Putu Eka Agusyasha didampingi Ketua panitia I Wayan Muka disela sela perayaan HUT mengatakan, Bali Matangi pada dasarnya untuk bangun tidak perlu dengan kecerdasan tetapi dibutuhkan tekad yang kuat pada konsep ngayah.
“Benar benar Ngayah jauh dari politik, jauh dari sara. Lebih Bekerja sedikit bicara buat masyarakat bali. Kita coba berjalan pelan pelan walaupun sedikit, tetapinada hasil nyata” Jelasnya.
Pihaknya juga menyampaikan berbanggalah menjadi orang bali. Dinilai ada sesuatu hal yang khusus ada di Bali, sehingga banyak yang ingin datang ke Pulau Bali. Ia juga ingin mengembangkan SDM orang bali untuk menjadi tulus ngayah. Pada situasi saat ini, Putu Eka menghimbau masyarakat bali untuk instospeksi diri dan saling menjaga pada sesama.
“Jangan karena harta, jangan karena kepentingan kita beradu. Kita harus bersatu, dan mengerti esiensi orang bali sebenarnya. Itu yang sebaiknya orang bali kembangkan” Tegasnya.
Sementara, Pembina Yayasan Ari Prshanti Nilayam Kuta, AA Ayu Arina Saraswati Hardy mengungkapkan ketertarikannya bergabung pada Yayasan Bali Matangi karena dilihat dari visi misi Bali Matangi yang mempunyai satu frekuensi untuk tulus ngayah.
“Saat ini saya baru bergabung, karena melihat begitu pergerakan dari yayasan ini luar biasa dan memang ditunjukkan untuk membantu masyarakat bali dalam bidang apapun” Ungkapnya.
Ayu Arina yang memposisikan diri sebagai koordinator bidang pertanian, Kedepan pihaknya ingin memajukan petani bali. Sehingga petani bali menjadi modern dari sebelumnya, dan bisa menjalankan program pemerintah dalam kedaulatan pangan.
Dipuncak acara dilakukan pemotongan Tumpeng dan Kue. Selain dihadiri para pengurus Yayasan Bali Matangi, HUT yang berlangsung di Melasti Kuta Bungalows & Spa turut mengundang Wakil Ketua Umum 1 Dewan Pimpinan Pusat Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), I Made Ramia Adnyana. Ketua IHGMA Bali Nyoman Astama, Rektor IPB Internasional Dr. I Made Sudjana, Direktur LP3 Prshanti Nilayam Dewa Sujata, serta Ketua yayasan Prshanti Nilayam Agung Teja Hardy. (kbh1)