Sekolah Swasta menangis, Pemerintah Diminta Segera Cairkan Pengganti Honor Guru
Badung – kabarbalihits
Beberapa satuan pendidikan belakangan ini sangat merasakan dampak dari Pandemi-19. Ketika tidak terjadi proses pembelajaran tatap muka secara langsung dengan Siswa di kelas digantikan melalui Sistem Dalam Jaringan (Daring) membuat siswa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk datang ke sekolah.
Imbasnya para Siswa sebagian besar tidak menunaikan kewajibannya yakni tidak membayar SPP, sehingga berdampak Sekolah utamanya swasta tidak memiliki Biaya Operasional yang dirasakan oleh lembaga pendidikan.
Ketua YPLP PGRI Kabupaten Badung, DR.Drs. I Gede Made Putra Wijaya, SH, M.Si berharap kepada pemerintah mensubsidi apakah itu dari Bosda ataukah dari Jaringan Pengaman Sosial Orang Tua yang terkena dampak Covid-19. “Secepatnya diberikan, serta nominalnya, apakah sama dengan rencana BOSDA itu sendiri ataukah sama dengan BOS Reguler” pungkasnya.
Dengan demikian dana-dana itu bisa digunakan untuk membayar Honor Guru dan operasional lainnya. karena selama ini Proses Pendidikan tetap berjalan, dan Guru perlu dibiayai, baik Paket Datanya atau Quota Internet. “Demikian juga anak-anak kita perlu di Subsidi, karena Operasional Sekolah berjalan, sementara guru tetap menjalankan tugasnya.” Jelasnya.
Sementara itu kebijakan Pemerintah Menggulirkan bantuan belum diketahui Putra Wijaya. “Jadi kami juga belum tahu persis berapa sih yang akan diganti, karena terus terang saja seharusnya SMK logikanya lebih besar karena menggunakan bahan dan alat praktik, sehingga minimal “Rp. 500.000 per anak perbulan dibutuhkan dari bantuan Pemerintah”. Harapnya. (Uma)