Saya masih ingat ketika dahulu saat masa kanak-kanak kami di Bali, jika kami dilihat oleh orang tua duduk di atas bantal, maka kami segera ditegur dan dilarang. Ketika kami tanyakan mengapa, maka jawabannya adalah “Nak mula keto” (Memang demikian). Hingga kini pun ungkapan itu masih ada, terutama ketika seorang anak atau seseorang bertanya kepada orang […]Lanjutkan Membaca
Gianyar-kabarbalihits Seorang teman yang sudah berkeluarga pernah berucap dan berandai-andai bahwa dia merasa akan lebih bahagia jika dia menikah dengan pacar dia yang pertama. Dia tidak jadi menikah dengan pacarnya itu karena orang tua si perempuan tidak setuju anaknya menikah dengannya. Apapun alasannya, pengandaian semacam ini biasanya muncul ketika seseorang menemukan Lanjutkan Membaca
Opini-kabarbalihits Banyak yang menghadapi dilema ketika melihat pengemis di perempatan lampu merah atau pengemis yang datang ke rumah-rumah, yakni antara memberikan sekedarnya atau tidak memberikan sama sekali. Mereka yang memberikan, seperti merasa terpanggil atau kasihan. Sebaliknya bagi yang tidak memberikan, salah satu alasan klasiknya adalah karena para pengemis itu Lanjutkan Membaca
Selama ini saya penasaran dengan ungkapan ‘Forgive But Not Forget, hingga suatu hari saya menonton sebuah film indie di saluran Youtube, “Champion.” Dalam film itu dikisahkan seorang pengusaha mempunyai seorang anak yang memiliki hobi balap mobil. Selama ini hubungan mereka kurang bagus karena sang ayah tidak setuju anaknya menjadi pembalap, sekalipun anaknya berprestasi Lanjutkan Membaca
Gianyar-kabarbalihits “Katanya mencegah penyebaran virus, sekolah ditutup, tetapi pasar dan mall yang jauh lebih rame kok malah dibuka?” itulah adalah salah satu pertanyaan yang sering terlontar selama masa pandemi ini. Situasi tersebut adalah salah satu contoh paradoks perilaku manusia berkaitan dengan pandemi Covid-19. Masih banyak contoh-contoh paradoks perilaku Lanjutkan Membaca