October 27, 2025
Pendidikan

UNHI Dorong Digitalisasi dan Branding Produk, Tingkatkan Kapasitas UMKM Nasi Penek di Blahbatuh

Gianyar-kabarbalihits

Dalam upaya memperkuat daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis budaya lokal, tim dosen Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Manajemen UMKM Nasi Penek Giri Blahbatuh: Pelatihan Pengajuan Perizinan Berbasis OSS dan Branding Produk.” Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membantu UMKM lokal agar mampu bertahan dan berkembang di era digital, tanpa meninggalkan nilai tradisi dan budaya Bali.

Sebagai provinsi yang sarat dengan kegiatan adat, keagamaan, dan budaya, Bali memiliki kebutuhan tinggi terhadap berbagai sarana upacara. Salah satu yang tak pernah lepas dari ritual masyarakat Hindu Bali adalah “Nasi Penek”, yaitu nasi yang dicetak padat berbentuk kerucut dan digunakan sebagai bagian dari sesajen dalam pembuatan banten.

Jika dahulu masyarakat membuat nasi lembek sendiri sebagai bahan banten, kini banyak yang beralih ke nasi penek karena lebih praktis, efisien waktu, dan tahan lama. Pergeseran ini mencerminkan perubahan pola hidup masyarakat modern yang tetap ingin menjalankan tradisi tanpa mengorbankan efektivitas. Alhasil, usaha produksi nasi penek menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Nyepi, Galungan, dan Kuningan.

Melihat potensi tersebut, tim PKM UNHI yang diketuai oleh Putu Atim Purwaningrat, SE., MM, bersama anggota Luh Nik Oktarini, SE., MM, dan Rai Dwi Andayani W., SE., M.Si, serta dukungan mahasiswa Ni Wayan Mona Purwaningtyas dan Arista Dwi Saputri, berinisiatif melakukan pendampingan terhadap UMKM Nasi Penek Giri Blahbatuh di Jalan Pulau Bali No. 17, Blahbatuh, Gianyar. Program ini didanai melalui Hibah Internal Universitas Hindu Indonesia dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.

Baca Juga :  Satgas Kelurahan Tonja Sidak Jam Operasional Toko Masa Pandemi Covid 19, Ditemukan 6 Toko Lewati Batas Jam

Fokus utama kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas manajemen usaha dan penguatan branding produk. Di bidang manajemen, pelaku UMKM diberikan pelatihan mengenai pengurusan perizinan berbasis digital melalui sistem Online Single Submission (OSS) agar dapat memperoleh legalitas usaha secara mandiri. Di sisi lain, pada aspek pemasaran, tim memberikan pelatihan branding dan desain kemasan menarik agar produk nasi penek memiliki nilai jual lebih tinggi dan mudah dikenali konsumen.

Program yang berjalan selama enam bulan ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari tahap sosialisasi, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi hasil. Hasil awal menunjukkan perubahan signifikan: pelaku UMKM Nasi Penek Giri kini telah memahami pentingnya legalitas usaha dan berhasil memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai dasar legal formal. Tak hanya itu, usaha ini juga kini memiliki kemasan baru lengkap dengan logo produk, yang memperkuat identitas dan daya tarik di pasaran.

Selain memberi manfaat langsung bagi pelaku UMKM, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran praktis bagi mahasiswa UNHI untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam kegiatan nyata di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa ini sekaligus mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam aspek kolaborasi akademik dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Ketua Tim PKM, Putu Atim Purwaningrat, kegiatan ini bukan hanya bertujuan memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya inovasi dan keberlanjutan usaha.

“Kami ingin UMKM lokal mampu naik kelas dengan manajemen yang lebih tertata dan strategi pemasaran yang adaptif terhadap era digital. Dengan memiliki izin usaha dan kemasan profesional, produk mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Melalui kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah, program PKM ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis budaya lokal dapat dilakukan secara inovatif dan berkelanjutan. Keberhasilan UMKM Nasi Penek Giri Blahbatuh diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi pelaku usaha lainnya di Bali, khususnya mereka yang bergerak di bidang penyediaan sarana upacara tradisional.

Baca Juga :  Prodi Ekonomi Pembangunan FEB Unwar Raih Akreditasi Unggul

Dengan dukungan pendampingan berkelanjutan, digitalisasi, dan penguatan identitas produk, nasi penek bukan hanya menjadi bagian dari tradisi yang lestari, tetapi juga sumber kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. Program ini menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam memperkuat ekonomi berbasis kearifan lokal menuju Bali yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing global. (r)

Related Posts