October 15, 2025
Pendidikan

Workshop Pengolahan Kelapa Jadi VCO, Fakultas Farmasi Unmas Denpasar Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Sibanggede

 

Badung-kabarbalihits

Kelapa, tanaman serbaguna yang hampir seluruh bagiannya bermanfaat, kini semakin mendapat perhatian sebagai bahan baku produk kesehatan. Salah satu olahan kelapa yang semakin populer adalah Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni. Produk ini dikenal memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga metabolisme, hingga berpotensi sebagai terapi komplementer. Sayangnya, pemanfaatan kelapa di tingkat masyarakat Bali, khususnya di Desa Sibanggede, Abiansemal, Kabupaten Badung, masih terbatas.

Berangkat dari kondisi itu, Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar menggelar program pengabdian masyarakat berupa Workshop Pembuatan VCO Skala Rumah Tangga. Kegiatan yang berlangsung di Desa Sibanggede ini dipimpin oleh Dr. Agung Ari Chandra Wibawa, S.Si., M.Si., dengan anggota tim Ni Made Sukma Sanjiwani, S.Si., M.Si., I Wayan Surya Rahadi, S.Farm., M.Farm., apt., Dewa Ayu Sri Handani, S.Farm., M.Clin Pharm., dan apt. Miliadi Sugijanto, S.Farm., M.Sc.

Bali dikenal memiliki sumber daya alam kelapa yang melimpah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019–2021, Kabupaten Badung masuk dalam tiga besar daerah penghasil kelapa terbanyak di Bali. Namun, hasil produksi kelapa sebagian besar hanya dijual sebagai buah mentah atau dikirim ke daerah lain, tanpa banyak diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Di Desa Sibanggede, sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani. Pohon kelapa tumbuh subur di wilayah ini, namun pengolahannya masih sederhana. Padahal, kandungan daging kelapa cukup kaya: minyak pada kopra mencapai 60–65%, sementara pada kelapa segar sekitar 43%. Kandungan asam lemak jenuhnya mencapai 91%, yang membuat minyak kelapa, terutama VCO, lebih tahan terhadap kerusakan dan memiliki khasiat kesehatan yang sangat besar.

Baca Juga :  KBRC UNHI Lakukan Kerjasama Kolaborasi dengan Dua Lembaga International

“Potensi ini luar biasa, hanya saja masyarakat perlu diberi pemahaman dan keterampilan mengolah kelapa menjadi produk yang bernilai tinggi, salah satunya VCO,” jelas Agung Ari Chandra Wibawa.

Virgin Coconut Oil berbeda dengan minyak kelapa biasa. Produk ini dihasilkan tanpa proses pemanasan tinggi maupun bahan kimia, sehingga kandungan alami asam lemak rantai menengah (Medium Chain Fatty Acids/MCFA) tetap terjaga. MCFA terbukti lebih mudah dicerna dan dimetabolisme tubuh, menjadikannya sumber energi cepat. Selain itu, VCO kaya polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi.

Beberapa penelitian bahkan menyebut VCO memiliki potensi sebagai antidepresan, mendukung kesehatan jantung, serta memperkuat sistem imun. Edukasi mengenai manfaat ini penting agar masyarakat tidak hanya memandang kelapa sebagai bahan santan, tetapi juga sebagai produk kesehatan bernilai jual tinggi.

Kegiatan pengabdian di Desa Sibanggede ini dilaksanakan melalui dua pendekatan utama, yakni sosialisasi manfaat VCO bagi kesehatan serta simulasi pembuatan VCO skala rumah tangga.

Masyarakat diperkenalkan pada proses sederhana pembuatan VCO menggunakan kelapa lokal. Tim dosen mendampingi peserta mulai dari persiapan bahan, tahapan fermentasi, hingga menghasilkan VCO murni. Produk yang dihasilkan kemudian dijadikan contoh dan disumbangkan kepada masyarakat sebagai bukti nyata hasil olahan.

Dengan cara ini, warga bisa langsung melihat bahwa kelapa yang mereka panen sehari-hari dapat diubah menjadi produk kesehatan bernilai jual tinggi. Sehingga nantinya mereka bisa mengembangkannya sebagai usaha rumahan.

Penyuluhan dilakukan melalui metode ceramah interaktif. Materi yang diberikan meliputi kandungan gizi VCO, khasiatnya untuk kesehatan, hingga peluang pengembangan sebagai produk herbal. Untuk mengukur efektivitas kegiatan, dilakukan pre-test sebelum sosialisasi dan post-test setelahnya. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman masyarakat terkait manfaat dan cara pembuatan VCO.

Baca Juga :  Pj Bupati Buleleng Tegaskan Pasar Murah sebagai Upaya Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Pelatihan ini mengedepankan prinsip pemanfaatan muatan lokal. Dengan memaksimalkan komoditas kelapa yang sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Bali, kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan nilai ekonomi, tetapi juga menjaga kearifan lokal.

Kegiatan pengabdian ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Masyarakat Desa Sibanggede kini memiliki pemahaman dan keterampilan dasar untuk mengolah kelapa menjadi VCO. Dengan pendampingan berkelanjutan, bukan tidak mungkin produk VCO lokal bisa berkembang menjadi produk unggulan desa dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi warga.

“Harapan kami, warga tidak hanya berhenti sampai bisa membuat VCO, tetapi juga mampu menjadikannya sebagai peluang usaha. Jika dikelola dengan baik, VCO bisa menjadi produk khas Desa Sibanggede, sekaligus memperkuat citra Badung sebagai daerah penghasil kelapa,” tegas Agung menutup kegiatan.

Dengan adanya pelatihan ini, Desa Sibanggede selangkah lebih maju dalam mengolah potensi alamnya. Kelapa yang dulunya hanya dijual mentah, kini bisa diolah menjadi VCO, produk kesehatan bernilai tinggi yang bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga berpotensi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (r)

Related Posts