
Mirela Maria Ribeiro Guterres, Doktor Hukum Pertama Dari Timor-Leste Di Pascasarjana Universitas Warmadewa
Denpasar-kabarbalihits
Pascasarjana Universitas Warmadewa (Unwar) kembali mencatatkan pencapaian akademik bergengsi dengan lahirnya doktor baru dalam bidang hukum. Kali ini, keberhasilan tersebut diraih oleh Mirela Maria Ribeiro Guterres, Lic.Dir., M.D., mahasiswa asal Timor-Leste yang resmi menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasi berjudul “Model Penyelesaian Sengketa Masyarakat Berdasarkan Kearifan Lokal Nahe Biti Boot untuk Menjamin Kegiatan Pariwisata Berkelanjutan di Timor-Leste.”
Ujian terbuka promosi doktor ini berlangsung di Ruang Sri Wijaya Mahadewi, Lantai 4 Gedung Pascasarjana Unwar, dengan suasana akademik yang khidmat. Sidang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P., selaku Ketua Sidang, dan Prof. Dr. Ni Luh Made Mahendrawati, S.H., M.Hum., sebagai Sekretaris Sidang.
Tim promotor Mirela terdiri dari akademisi berpengalaman, yaitu Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., sebagai Promotor, didampingi oleh Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, S.H., M.H., M.Hum., serta Dr. I Wayan Rideng, S.H., M.H. sebagai ko-promotor.
Selain itu, ujian terbuka ini juga dihadiri oleh para penguji terkemuka, yakni Prof. Dr. I Putu Gelgel, S.H., M.Hum. (Penguji Eksternal), Prof. Dr. I Made Suwitra, S.H., M.H., Dr. I Nyoman Gede Sugiartha, S.H., M.H., dan Dr. I Gusti Bagus Suryawan, S.H., M.Hum. Kehadiran para akademisi lintas bidang ini memperlihatkan keseriusan Unwar dalam menjamin kualitas akademik bagi setiap kandidat doktor.
Dalam disertasinya, Mirela mengangkat konsep Nahe Biti Boot, sebuah tradisi adat Timor-Leste yang digunakan sebagai mekanisme penyelesaian konflik. Ia menjelaskan bahwa Timor-Leste merupakan negara pluralistik dengan keragaman budaya dan nilai-nilai lokal yang masih bertahan hingga era modern. Nilai-nilai kearifan lokal tidak hanya berfungsi menjaga harmoni sosial, tetapi juga memberi kontribusi ekonomi bagi masyarakat.
“Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Timor-Leste. Namun, pengembangannya seringkali menghadirkan potensi konflik antar kepentingan. Melalui Nahe Biti Boot, penyelesaian dilakukan secara adat dengan menekankan keseimbangan dan keharmonisan. Hal ini menjadi kunci bagi terciptanya pariwisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan,” terang Mirela dalam paparannya.
Model yang ditawarkannya dianggap sebagai sumbangsih akademik yang mampu menjawab tantangan nyata dalam pembangunan sektor pariwisata di Timor-Leste.
Dekan Fakultas Pascasarjana Unwar, Prof. Dr. Ni Luh Made Mahendrawati, S.H., M.Hum., memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Mirela. Ia menegaskan, lahirnya doktor hukum asal Timor-Leste ini bukan hanya prestasi individual, tetapi juga wujud nyata komitmen Unwar dalam membangun kerja sama akademik internasional.
“Kami sangat bersyukur karena hari ini lahir lagi seorang doktor hukum dari Pascasarjana Universitas Warmadewa, yakni Mirela Maria Ribeiro Guterres, yang juga merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Dapas Timor-Leste. Ia adalah doktor hukum pertama yang berhasil lulus dari program kerjasama kami dengan Universitas Dapas Timor-Leste,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dekan menyampaikan bahwa kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang Tridharma Perguruan Tinggi, mulai dari pendidikan hingga penelitian. Setiap tahunnya, dosen-dosen dari Timor-Leste turut melaksanakan perkuliahan di Unwar, begitu juga sebaliknya, dosen Unwar mengajar di Timor-Leste. “Kolaborasi ini sejalan dengan orientasi pemerintah Timor-Leste yang tengah mendorong pengembangan desa wisata berkelanjutan. Kami percaya, capaian Mirela akan memberi inspirasi dan manfaat besar bagi pengembangan sumber daya manusia di sana,” tambahnya.
Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, M.P., dalam sambutannya menekankan bahwa keberhasilan Mirela adalah prestasi luar biasa bagi Unwar. Ia menyebut, ini adalah doktor kelima yang dilahirkan Pascasarjana Unwar pada tahun ini, sekaligus memperlihatkan daya saing program doktor yang dimiliki kampus.
“Yang lebih membanggakan, promovenda kali ini berasal dari Timor-Leste, negara sahabat yang pernah menjadi bagian dari Indonesia. Topik disertasi yang diangkat sangat relevan, karena menghadirkan solusi otentik melalui pendekatan hukum adat untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan,” tegasnya.
Menurut Rektor, riset Mirela tidak hanya memperkuat stabilitas sosial, tetapi juga berpotensi meningkatkan daya tarik pariwisata di Timor-Leste. Ia berharap, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan akademik sekaligus kebijakan praktis bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di negara tersebut.
“Kami yakin, kontribusi ini akan memperkuat hubungan akademik antara Universitas Warmadewa dan perguruan tinggi di Timor-Leste. Ke depan, seluruh fakultas di Unwar siap mendukung peningkatan kualitas SDM di kawasan regional melalui kerja sama pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat,” pungkasnya.
Dengan lahirnya doktor hukum pertama dari Timor-Leste melalui program doktoral Unwar, babak baru kerja sama pendidikan antarnegara pun semakin terbuka lebar. Keberhasilan ini tidak hanya menambah daftar panjang prestasi Pascasarjana Unwar, tetapi juga menegaskan peran kampus tersebut sebagai pusat pendidikan yang mampu melahirkan akademisi berkualitas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Bagi Timor-Leste, capaian Mirela menjadi bukti bahwa kearifan lokal dapat dikaji secara ilmiah dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Sementara bagi Unwar, hal ini meneguhkan posisi sebagai mitra strategis dalam membangun SDM unggul yang siap menghadapi tantangan global.(kbh2)


