August 1, 2025
Seni Budaya

Komunitas Arsha Rupa Gelar Pameran “Sundih Lelampah” di Balimoon Art and Space, Cahaya Harapan dari 21 Perupa Bali

Gianyar-kabarbalihits

Balimoon Art and Space kembali menjadi panggung bagi para seniman Bali untuk menyampaikan pesan dan rasa melalui karya seni. Mulai 28 Juli hingga 28 Agustus 2025, sebanyak 21 perupa yang tergabung dalam komunitas Arsha Rupa menggelar pameran lukisan bertajuk “Sundih Lelampah”. Bertempat di Jl. Ir. Sutami, Kemenuh, Sukawati, Gianyar, pameran ini menjadi momentum penting dalam perjalanan seni rupa Bali kontemporer yang tetap berakar pada nilai-nilai kultural.

Ketua komunitas Arsha Rupa, I Nyoman Arjawa, S.Sn., menjelaskan bahwa terbentuknya komunitas ini berawal dari pertemanan para alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Namun dalam perjalanannya, Arsha Rupa membuka diri terhadap siapa pun yang memiliki semangat dan visi serupa dalam memajukan seni dan budaya Bali.

“Yang tergabung di sini tidak hanya alumni SMSR, tapi juga perupa akademis dari berbagai kabupaten di Bali. Kami memiliki visi dan misi yang sama, yakni menjadikan seni sebagai sarana nyata untuk membangun dan melestarikan budaya, bukan sekadar berkarya demi materi,” jelas Arjawa dalam pembukaan pameran, Senin (28/7).

Tema “Sundih Lelampah” yang secara harfiah berarti “sinar dalam perjalanan” dipilih sebagai representasi spiritual dan filosofis dari proses berkesenian itu sendiri. Arjawa menekankan bahwa sinar adalah simbol pencerahan, baik dalam konteks kehidupan beragama maupun perjalanan kreatif manusia.

“Kalau hidup tanpa sinar, kita akan tetap dalam kegelapan. Begitu pula dalam berkesenian, karya harus membawa pesan, memberi terang. Dari karya seni lukis, kita bisa menyentuh hati orang lain, memberi rasa bahagia, dan menjadi media komunikasi yang lebih halus,” ujarnya.

Arsha Rupa juga berencana memperluas kiprah mereka ke ruang publik yang lebih inklusif, seperti rumah sakit. Mereka menargetkan menggelar pameran di RSUP Sanglah maupun RS Bros di Renon. “Kami ingin seni hadir juga sebagai terapi jiwa, bukan sekadar konsumsi visual,” tambah Arjawa.

Baca Juga :  Sanggar Seni Tindak Alit, Bawakan Karya-karya Seniman Badung di Hari Terakhir PKB

Pameran ini mendapat dukungan penuh dari pendiri Balimoon Art and Space, I Wayan Adi Mataram, SE, yang merasa bangga bisa kembali menjadi tuan rumah bagi para seniman berbakat Bali. Ia menegaskan bahwa Balimoon terbuka bagi siapa saja yang ingin berkarya, menjadikan ruang ini sebagai titik temu kreativitas dan kolaborasi.

“Saya senang karena impian saya menjadikan Balimoon sebagai ajang pameran dan diskusi antar-seniman kini terwujud. Kami terbuka untuk semua jenis seni, bukan hanya lukisan. Masyarakat dari Kemenuh dan sekitarnya kami harap ikut berpartisipasi,” ujar Adi Mataram.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu menyampaikan apresiasi atas kiprah komunitas Arsha Rupa dan keberadaan Balimoon yang memberi ruang bagi seniman lokal. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas seni dan pemerintah daerah untuk memperkuat eksistensi Bali di pentas global.

“Pemerintah akan terus mendukung dan menjalin komunikasi dengan komunitas seni, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Potensi seni rupa kita sangat besar, dan inilah yang dapat mengantarkan Bali menjadi ikon seni dunia,” katanya.

Dengan tema “Sundih Lelampah”, pameran ini tak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menyampaikan refleksi mendalam tentang arah hidup, spiritualitas, dan peran seni sebagai cahaya dalam setiap langkah manusia. Sebuah perayaan keindahan dan harapan yang ditawarkan lewat goresan kuas para perupa Bali. (kbh2)

Related Posts