Kantah Badung Gelar Sosialisasi Penguatan Kerja Sama Reforma Agraria dan Persepsi Antikorupsi di Petang
Badung-kabarbalihits
Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Badung terus mengintensifkan sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan reforma agraria melalui kegiatan Sosialisasi Penguatan Kerja Sama Akses Reforma Agraria Tahun 2025 dan Persepsi Antikorupsi, yang digelar pada Senin (28/7) di Ruang Pertemuan Badung Agro Techno Park, Jl. Catur, Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantah Badung, I Made Dian Adi Palguna Sangging, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung pelaksanaan program reforma agraria, khususnya dalam aspek akses usaha masyarakat.
“Reforma agraria bukan sekadar redistribusi tanah, tetapi harus mampu menciptakan keadilan ekonomi bagi masyarakat melalui penguatan akses terhadap sumber daya produksi, pasar, pendampingan usaha, serta integritas tata kelola,” tegasnya di hadapan para peserta.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan Fasilitasi Pendampingan Usaha Akses Reforma Agraria Tahun 2025, yang secara khusus menyasar masyarakat di Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Desa ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan agrowisata yang bisa dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat penerima manfaat reforma agraria.
Selain membahas teknis program akses reform, kegiatan ini juga menghadirkan sesi khusus tentang persepsi antikorupsi, yang bertujuan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program-program agraria. Materi ini dipandang krusial untuk memastikan bahwa semua proses, dari perencanaan hingga implementasi dilakukan secara bersih dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Para peserta sosialisasi terdiri dari perwakilan instansi pemerintah daerah, kelompok tani, lembaga pendamping, serta tokoh masyarakat yang terlibat dalam program reforma agraria. Diskusi berlangsung aktif dengan berbagai masukan dari peserta terkait hambatan di lapangan, serta harapan akan keberlanjutan program pendampingan usaha yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan.
Kantor Pertanahan Kabupaten Badung berharap melalui kegiatan ini, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha lokal, dan masyarakat penerima reforma agraria dapat semakin solid. Dengan semangat antikorupsi dan semangat pemberdayaan, diharapkan terbentuk ekosistem agraria yang sehat, berkelanjutan, dan mampu mendorong pemerataan ekonomi di wilayah pedesaan.
Ke depan, Kantah Badung akan terus memperkuat pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan masyarakat dalam seluruh tahapan reforma agraria. Langkah ini diharapkan tak hanya menciptakan kepastian hukum atas tanah, tetapi juga memberikan akses riil terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat melalui pembangunan sektor ekonomi berbasis agraria yang adil dan inklusif.(r)
