
Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali Gelar Arakultura di Pica Fest 2025
Denpasar – kabarbalihits
Mendukung kreativitas dan inovasi UMKM dalam membuat produk Arak Bali, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali menggelar lomba kreativitas arak Bali bergelar Arakultura. Kegiatan ini dilaksanakan dalam ajang Pica Fest 2025, salah satu festival clothing dan musik terbesar di Bali, pada Kamis (24/7/2025) di Lapangan Niti Mandala Denpasar.
Arakultura merupakan lomba kreativitas arak Bali yang digelar Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali berkolaborasi dengan Pica Fest 2025. Dalam ajang ini, produk arak Bali yang diproduksi UMKM dinilai dari segi rasa, packaging, hingga narasi produk. Lomba ini terbuka untuk umum, diikuti 36 peserta yang mendaftar. Seluruh peserta tersebut kemudian diseleksi menjadi 10 besar, yang berkesempatan menampilkan langsung produk mereka di hadapan dewan juri, pada pelaksanaan Pica Fest 2025 hari pertama. Kesepuluh finalis tersebut, yaitu Cozzy Bali, Jero Asap, Teteruga, Budi Pekerti, Fana, Dobunist , Jaga Jarak, Knapa.idn, Standar Lokal, dan Kijang Panther.

Pelaksanaan Arakultura mendapat perhatian dari Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, MM yang berkunjung saat pelaksanaan lomba, sekaligus mencoba salah satu produk arak dari peserta Arakultura. Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali, Tri Arya Dhyana Kubontubuh, SE.,M.Si. mengatakan kegiatan Arakultura merupakan tindak lanjut dari Pergub Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/ atau Destilasi Khas Bali. Sebelumnya Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali juga telah menggelar talkshow bertajuk Sami Arak, yang membahas minuman arak, mulai dari sejarah, hingga perizinannya. Kini berbagai kreativitas minuman arak ditampilkan dalam Arakultura sebagai bentuk dukungan kepada UMKM Bali.
“Jadi generasi mudanya kan mulai mereka membuat suatu produk yang inovasinya terkait dengan Arak Bali. Mereka memang inovasinya baru. Dan juga yang tadi anak-anak muda ini yang sangat mengembirakan. Jadi mereka sudah berani muncul dan mencoba suatu inovasi itu sudah bagus sekali,” kata Tri Arya.

Panitia anggota Pica Fest, Komang Alit Darmawan mengatakan Pica Fest sebagai wadah anak muda dalam industri kreatif, sangat mendukung pelaksanaan Arakultura yang melibatkan UMKM pada Pica Fest. Dia berharap Arak Bali nantinya bisa bersaing dengan produk minuman internasional.
“Arak itu derajatnya bisa naik menjadi sebuah produk minuman dan bersaing seperti produk minuman internasional. Dan kami PICA Fest menjadi wadah menyambung generasi muda dengan dinas terkait,” ungkapnya.
Sementara Panitia Arakultura, I Putu Gatot Adiprana, S.Par., M.Par. mengatakan Arakultura ingin memberi sentuhan baru pada industri terkait Arak Bali. Dirinya juga berharap Pica Fest terus membuka pintu untuk bisa melaksanakan Arakultura tahun selanjutnya.
“Mudah-mudahan Pica Fest membuka pintu selebar-lebarnya di tahun-tahun berikutnya kepada kami Dinas Koperasi. Yang jelas ini merupakan event yang setiap tahun akan kami laksanakan,” kata Putu Gatot.

Salah seorang peserta Arakultura, Gung Ayu mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti lomba ini karena bisa memperkenalkan produknya yang diberi nama Arak Fana. Arak Fana merupakan produk arak yang diambil dari petani arak di Datah, Karangasem, yang kemudian diproses untuk memberi rasa Lemon Tea. Menurutnya Arakultura pada ajang Pica Fest ini sangat mendukung keberadaan petani arak dan UMKM arak Bali.
“Kegiatan ini bagus sekali karena mendukung atau mensupport petani arak di lokal Bali, dan juga bagi kita selaku UMKM dapat meningkatkan kesejahteraan UMKM,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan peserta Arakultura, Made Sabda yang memiliki produk arak bernama Jaga Jarak. Melalui produk yang dikembangkan bersama adiknya, dia mempunyai mimpi lebih memperkenalkan Arak Bali secara global. Dirinya berharap Pemerintah Provinsi Bali selalu mendukung pelaku-pelaku usaha minuman Arak Bali.
“Kalau memang ada sosialisasi membuat Arak ini bisa legal dan legitimasinya jelas. Serta kami dibantu, didorong, bahwa ini budaya. Ini drink responsibly, minum dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran. Sehingga provinsi Bali tetap selalu men-support pelaku-pelaku usaha yang bahkan menjual arak ini secara bangganya di Bali ataupun di luar Bali,” kata Made Sabda.

Setelah dinilai oleh dewan juri, Jero Asap meraih Juara Harapan, Kenapa.idn meraih juara III, Jaga Jarak meraih juara II, dan Kijang Panther meraih juara I. (kbh5)


