
Pameran “Catus Pata” Komunitas Asta Muka Semarakkan Balimoon Art & Space Kemenuh
Gianyar-kabarbalihits
Balimoon Art & Space yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami, Kemenuh, Sukawati, Gianyar kembali menjadi sorotan dalam dunia seni rupa Bali. Sabtu malam (24/5), galeri sekaligus resto ini kembali menggelar pameran seni rupa yang kali ini menghadirkan group art exhibition bertajuk “Catus Pata” oleh komunitas seni Asta Muka.
Pameran yang akan berlangsung hingga 24 Juni 2025 ini mempertemukan delapan perupa dari berbagai kabupaten di Bali. Ketua Asta Muka, I Nyoman Dira, menyampaikan bahwa tema “Catus Pata” dipilih karena melambangkan titik temu berbagai arah, sebagaimana para seniman yang berasal dari Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, Jembrana, dan Badung.
Selain I Nyoman Dira, para seniman tersebut adalah, I Kadek Satya Artama, Nikno Suartana, Nyoman Sutama, Dewa Simpar, Putu Hans, Gede Austana dan I Wayan Santrayana.
“Melalui tema ini, kami ingin mengekspresikan pertemuan gagasan dari berbagai latar belakang seniman untuk melahirkan karya-karya inovatif yang tetap berakar pada nilai-nilai tradisional Bali,” ujar Dira. Ia juga menambahkan bahwa komunitas Asta Muka dibentuk dengan semangat kolaborasi dan komitmen dalam mengembangkan seni rupa Bali secara modern namun tetap sarat makna budaya.
Pameran ini mendapat dukungan penuh dari Balimoon Art & Space yang sejak awal memiliki misi menjadi ruang kreatif bagi para perupa Bali. Pemilik Balimoon Art & Space, Ni Wayan Sri Ekayanti, S.Sos., MM menyampaikan harapannya agar pameran ini mampu menginspirasi lebih banyak seniman di Bali.
“Salah satu visi kami adalah menyediakan ruang, waktu, dan peluang bagi para pelukis lokal untuk memamerkan karya mereka. Kami berharap tempat ini bisa dimanfaatkan sebagai wadah berbagi dan bertumbuh bersama bagi komunitas seni di Bali,” jelasnya.
Pameran ini juga mendapat apresiasi dari aparat desa setempat. Perbekel Desa Kemenuh, Dewa Nyoman Neka, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas penyelenggaraan pameran ini. Menurutnya, kegiatan seni semacam ini tidak hanya memajukan seniman lokal, tetapi juga menjadi bentuk promosi budaya dan daya tarik wisata bagi Desa Kemenuh yang dikenal sebagai desa wisata budaya.
“Kami di pemerintahan desa berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan semacam ini, bahkan berencana membuka ruang lebih luas bagi para perupa lokal agar karya-karya mereka dapat menjadi bagian dari promosi industri pariwisata,” ujar Neka.
Ia juga menyinggung potensi seniman-seniman lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa pada era 90-an yang kini banyak beralih ke sektor pariwisata. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan motivasi agar mereka kembali berkarya di bidang seni rupa yang menjadi akar budaya kita,” imbuhnya.
Dengan semangat kolaborasi, kultural, dan kreativitas, pameran “Catus Pata” oleh Asta Muka menjadi penanda bahwa seni rupa Bali terus berkembang, menyerap tradisi dan mentransformasikannya dalam bentuk ekspresi kontemporer yang membumi. Balimoon Art & Space pun kian mengukuhkan posisinya sebagai pusat kegiatan seni yang inklusif dan dinamis di Gianyar.(kbh2)