Antusias, Ratusan Peserta Ikuti Stikes Wiramedika Bali First Aid Competition Tingkat SMA/SMK se-Bali Tahun 2024
Denpasar – kabarbalihits
Seteleh sebelumnya sukses menyelenggarakan First Aid Competition tingkat SMA/SMK se-bali tahun 2023, Stikes Wiramedika Bali kembali menyelenggarakan kegiatan serupa pada tahun 2024. Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,MM., bertempat di Kampus Stikes Wira Medika Bali Jalan Jalan Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar, Bali, Sabtu (9/11).
Kompetisi bergengsi tentang kepalangmerahan yang diselenggarakan oleh KM KSR PMI unit Stikes Wiramedika Bali dengan tema “Meningkatkan kualitas generasi muda yang menjunjung tinggi sikap AIR ( Adaptif, Integritas & Responsi ) menuju kepalangmerahan yang terampil, cepat, tanggap dan sigap” diikuti sangat antusias oleh puluhan tim peserta dari PMR yang berasal dari SMA/SMK seluruh bali.
Wakil Ketua III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Stikes Wiramedika Bali, Dr. Putu Gede Subhaktiyasa, ST.,MM., mengatakan, First Aid Competition tingkat SMA/SMK se-bali tahun 2024 merupakan salah satu lomba dari rangkaian Dies Natalis Stikes Wiramedika Bali yang ke-17.
“Ini merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya kami lakukan, sebelumnya di tahun 2023 kami juga telah melaksanaan kegiatan yang sama dimana kita mengundang seluruh PMR SMA/SMK yang ada di Provinsi Bali untuk ikut berpartisipasi, menampilkan skill dan potensinya terkait dengan bantuan kegawat daruratan. ” ujarnya.
Gede Subhaktiyasa menjelaskan bahwa antusias dari para peserta pada tahun ini sangat besar dan responnya sangat positif dan luar biasa, dimana hampir seluruh wilayah juga ikut terlibat dalam kompetensi yang diadakan oleh KSR PMI unit Stikes Wiramedika Bali.
“Kalau dilihat tadi, di awal itu ada dari Mendoyo, ada dari negara, ada dari Tabanan, kemudian dari Karangasem. Dari kota Denpasar dan kabupaten Badung merupakan kabupaten/kota yang paling banyak mengirimkan peserta dibandingkan dengan daerah lainnya. Kami berharap nanti ke depannya SMA-SMA, SMK yang memiliki PMR, baik itu di luar kota Denpasar dan Badung lebih banyak berpartisipasi, mencari pengalaman, datang ke kampus kami, karena kegiatan ini sangat linear di dalam dunia kesehatan. Jadi PMR, KSR itu sangat relevan dengan apa yang kami berikan di pendidikan tinggi di kampu khususnya di jurusan keperawatan” jelasnya.
Lebih lanjut Gede Subhaktiyasa mengatakan bahwa kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama terkait kegawat daruratan harus dimiliki bukan hanya oleh tenaga kesehatan, tapi oleh seluruh masyarakat. kita tidak pernah paham dan tahu bagaimana kejadian di lapangan, sehingga minimal kita harus punya kompetensi dasar sebagai tindakan awal untuk meminimalkan risiko yang lebih tinggi.
“Anak-anak kami tentu dari mahasiswa baru sampai dengan tingkat akhir khusus di keperawatan harus memiliki dasar-dasar kompetensi ini. Di awal kami selalu mengadakan pelatihan bantuan hidup dasar itu untuk seluruh mahasiswa kami, baik itu program studi keperawatan, rekam medis maupun TLM, dan itu diselenggarakan secara legal dan dengan sertifikasi dari Kemenkes. Ini penting bagi mereka untuk memahami bagaimana konsep-konsep atau nanti kejadian yang terjadi di lapangan sehingga tidak gagap, tapi langsung beradaptasi, melihat atau mengambil tindakan secara langsung untuk meminimalkan risiko korban dan segala macamnya” pungkasnya.
Ditambahkannya, Stikes Wiramedika selalu berkomitmen untuk selalu berkomitmen untuk mencetak tenaga kesehatan yang berkualitas sehingga mampu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di tingkat nasional dan internasional.
“Kami tentu di akademik sudah sesuai dengan standar, kurikulum sudah ada dan menyesuaikan seluruhnya. Tetapi ada nilai positif atau tambahan dari kami adalah kami memiliki karir development yakni pusat karir yang memang khusus untuk meng-create anak-anak, menggali potensi mereka, kemana arah mereka nanti ke depannya. Kami berharap tidak hanya ke potensi akademik saja tetapi non-akademik juga harus ditingkatkan. Skill itu penting, bagaimana jarak mereka setelah tamat untuk mendapatkan pekerjaan atau mulai membangun pekerjaan sendiri sebagai wira usaha Itu juga harus di-create mulai dari kampus” ujarnya.
“Di kampus kami sudah memetakan itu, anak-anak yang berpotensi atau memiliki minat luar biasa di entrepreneurship, kita memiliki program-program terkait wirausaha secara mandiri. Kemudian anak-anak yang ingin untuk bekerja di rumah sakit, di fasilitas layanan kesehatan, baik di Bali, di Indonesia, maupun di luar negeri, kami juga coba melakukan yang namanya job hiring dan job fair, itu hanya khusus untuk tenaga kesehatan dan itu peluangnya hanya untuk alumni kami di Stikes Wiramedika Bali. Bahkan untuk program kami yang ke Jepang yang saat ini juga sudah tetap berjalan. Kita buka program itu tidak hanya untuk mahasiswa lulusan mahasiswa dari kampus kita, tapi juga dari mahasiswa kesehatan atau keperawatan dari kampus lainnya. Kita juga membuka untuk anak-anak SMK, jadi program ini sebenarnya berkesinambungan”imbuhnya.
Stikes Wiramedika Bali juga telah membuat program khusus untuk mahasiswa keperawatan di semester 7, dimana begitu mereka akan menyelesaikan studinya, pihak kampus sudah merancang mahasiswa ikut pelatihan bahasa Jepang di kampus untuk mempersiapkan mereka berangkat magang kerja di negeri matahari terbit.
“Dan ini prosesnya akan menjadi singkat, begitu tamat langsung mendapatkan pekerjaan. Dan program ini tidak membutuhkan biaya yang tinggi karena hanya dengan 2 juta saja selama 6 bulan. Yang penting niat untuk menyelesaikan pendidikan. Saya yakin anak-anak kami akan mendapatkan pengalaman ilmu dan karir yang luar biasa di negeri orang. Sampai saat ini ada 45 alumni kami bekerja di jepang. Mereka sangat-sangat bahagia bekerja di luar negeri, dan infonya yang kami dapatkan adalah mereka nyaman, itu merupakan kebahagiaan kami selaku penyelenggara di manajemen pendidikan melihat anak-anak kami sukses di dunia kerja, di dunia layanan kesehatan khususnya di Bali maupun di luar negeri” jelas Gede Subhaktiyasa.
Sementara Wakil Ketua III PMI Kota Denpasar, Made Mudra sangat mengapresiasi penyelenggaraan First Aid Competition tingkat SMA/SMK se-bali tahun 2024 yang diselenggrakan oleh Stikes Wiramedika Bali. Stikes Wiramedika Bali sebagai perguruan tinggi kesehatan terbaik di bali telah memberikan ruang dan waktu serta kesempatan kepada palang merah remaja di tingkat Wira atau tingkat Wira tingkat SMA untuk berkompetisi menampilkan kemampuan dibidang kepalangmerahan.
“Salah satunya yang penting adalah pertolong pertama. Ini sangat penting, jadi kalau pertolong pertama ini salah akan fatal akibatnya. keterampilan ini penting diuberikan kepada kepada palang merah remaja sehingga mereka betul-betul terampil dan sigap. Jadi kalau sudah terampilnya bagus, tinggal menumbuhkan rasa kepekaannya saja, bagaimana dia menghadapi permasalahan di lapangan. Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih kepada Stikes Wiramedika Bali, mudah-mudahan nanti lembaga atau kampus-kampus yang sudah memiliki unit kegiatan mahasiswa KSR terus melaksanakan kegiatan yang memberikan ruang dan waktu baik kepada PMR maupun kepada KSR-KSR yang ada” ujarnya.
Ketua Panitia , I Gusti Ayu Sri Kumala Dewi menjelaskan bahwa First Aid Competition tahun 2024 bertujuan untuk menambah wawasan, dan kemampuan serta melatih mental mereka apabila terjadi kondisi kegawatdaruratan dilapangan. “Kegiatan ini diikuti oleh 20 tim PMR yang berasal dari SMA/SMK se-Bali, diantaranya dari jembrana, karangasem, badung dan denpasar. Para peserta akan dinilai secara teori dan praktek terkait kepalangmerahan oleh juri dari PMI denpasar dan Dosen Stikes Wiramedika Bali” jelasnya.
Sementara Ketua KM KSR PMI Unit Stikes Wiramedika Bali, Ni Putu Lia Febrianti menjelaskan bahwa antusias para pserta untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar hal ini dibuktikan ketika di buka pendaftaran, sudah banyak sekolah yang langsung mendaftar untuk mengikuti kompetisi ini.
“Ketika dibuka pendaftaran sudah banyak sekolah yang ngeboking duluan, tapi karena kita memang sistemnya untuk tahun ini yang bisa mengikuti lomba hanya 20 tim, jadi kita hanya mencari 20 tim dari sekolah-sekolah untuk mengikuti kompetisi ini” ujarnya.
lebih lanjut Lia Febrianti mengharapkan kepada para peserta yang mengikuti lomba first aid competition kali ini bisa mengaplikasikannya di kehidupan nyata, jangan hanya menerapkannya di lomba seperti ini saja. “Aplikasikan lah di kehidupan nyata. Sebagai anak PMR otomatis kalian itu harus bisa menjadi penolong pertama nantinya bagi orang-orang yang membutuhkan di luar sana” pungkasnya.
Adapun hasil perlombaan First Aid Competition tingkat SMA/SMK se-bali tahun 2024, Stikes Wiramedika Bali, Juara 1 diraih oleh Tim B SMA Negeri 5 Denpasar, juara 2 oleh Tim A SMA Negeri 5 Denpasar, Juara 3 diraih oleh SMA Negeri 9 Denpasar, Juara Harapan 1 diraih oleh SMA Negeri 1 Rendang Karangasem, dan Harapan 2 diraih oleh SMA Negeri 3 Kuta Selatan. (kbh5)