October 27, 2024
Seni Budaya

Krama Desa Adat Ungasan “Ketog Semprong” Ikuti Prosesi Puncak Karya Agung Di Pura Segara

Badung -kabarbalihits

Bertepatan dengan Anggara Kliwon Medangsia 15 Oktober 2024 dilaksanakan Puncak Karya Tawur Labuh Gentuh, Ngenteg Linggih Mapedudusan Agung  di Pura Segara  Desa Adat Ungasan Kuta selatan. Ribuan krama mengikuti prosesi upakara yang dipuput tiga orang sulinggih tersebut.

Selain itu dipentaskan juga Tari Rejang Giri Putri Massal yang melibatkan ibu-ibu dan yowana dari 15 Banjar di Desa Adat Ungasan.

Sejak pagi ribuan krama Desa Adat Ungasan dari 15 banjar yang ada telah memadati jaba sisi Pura Segara yang merupakan kawasan Pariwisata Pantai Melasti, untuk mengikuti prosesi Puncak Karya Tawur Labuh Gentuh, Ngenteg Linggih lan Mapedudusan Agung.

Manggala prawartaka karya I Made Suada yang ditemui usai kegiatan, mengatakan pada puncak karya di Pura Segara ini diikuti seluruh krama dari semua banjar di Desa Adat Ungasan.

“Kami sebagai manggala prawartaka karya mengucapkan terima kasih terselnggaranya upacara lan upakara Tawur Labuh Gentuh, Ngenteg Linggih lan Mapedudusan Agung sudah dapat dilaksanakan,”ungkapnya.

Made Suada yang juga Pangliman Desa Adat Ungasan juga menjelaskan puncak karya dipuput tiga orang sulinggih Ciwa Buda dan Ida Rsi yang juga sekaligus Yajamana Karya yakni Ida Rsi Wayahan Suta Dharma Jaya Giri Geria Pundukdawa Klungkung.

“Diawali dengan pujapengastuti ring utamaning madala Pura Segara, kemudian Ida betara sami sane paum taler napak stiti macecingak ring wewidangan desa turmaning sewewengkon Pantai Melasti,”paparnya.

Selanjutnya kata Made Suada prosesi uapcara dilanjutkan dengan Ida Betara munggah Bale Perayungan ngubeng kemudian upacara Metititmahmah.

“Ida Betara sami munggah ring Bale Peselang, taler sampun kaaturan pujapengastuti,”beberanya.

Selaku Manggala Prawartaka Karya dan sekaligus mewakili Bandesa Adat Ungasan Jro Wayan Disel Astawa, Made Suada menyampaikan parama suksma kepada krama Agung Desa Adat Ungasan yang sudah ikut mensukseskan Karya Agung di Pura Segara.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Hadiri Hut ke-35 ST Tri Eka Laksana Abiansemal, Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Sekaa Teruna di Badung

“Kami sangat berbahagia, karena semua krama dari seluruh banjar hadir, lanang istri dan yowana untuk ikut ngerembe yadnya puniki. Kami sampaikan terima kasih juga kepada Pemprov Bali karena perwakilan PJ. Gubernur dan DPRD Bali juga berkenan hadir. Ini menjadi lengkap karena pemerintah dan masyarakat bersatu untuk mewujudkan manusa saksi, butha saksi lan dewa saksi dalam yadnya ini,”jelasnya.

Secara khusus Made Suada mengajak Krama Agung Desa Ungasan untuk berbangga karena telah mampu melaksankan karya agung sebanyak empat kali yakni mulai dari Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dalem dan kali ini di Pura Segara. Dan yang lebih membanggakan dari semua pelaksanaan karya agung tersebut krama tidak dipungut irunan atau pacingkrem karena sumber pendanaan berasal dari Pengeloalaan Pantai Melasti yang diwadahi BUPDA yang sepenuhnya dikelola bersma seluruh lapisan masyarakat.

“Krama bersama prajuru sami dan tokoh masyarakat yang ada sudah menujukan bersatu padu membangun  Ungasan yang Santi Jagadhita,”tegasnya.

Sementara adapun pula pali sebelum Upacara Penyineban Karya Agung Di Pura Segara akan dilaksnakan dengan upacara Penganyaran hingga 22 Oktober 2024 mendatang.

“Kami sudah membagi banjar -banjar yang ada untuk dapat melaksanakan upacara penganyaran.

“Ida Betara nyejer selama Tujuh hari . Upacara penganyaran akan kami awali dengan mepeed oleh ibu -ibu Pakis dan krama istri di soangsoang banjar,”pungkasnya.kbh6.

Related Posts