![](https://i0.wp.com/kabarbalihits.com/wp-content/uploads/2024/10/IMG-20241013-WA0011.jpg?resize=1140%2C620&ssl=1)
Upacara Melasti dan Pakelem Karya Agung Pura Segara Desa Adat Ungasan
Badung – kabarbalihits
Upacara pemelastian dan ngaturang pakelem karya agung Tawur Labuh Gentuh, Ngenteg Linggih lan Mapedudusan Agung Pura Segara Desa Adat Ungasan dilaksanakan Jumat (11/10).
Ribuan krama mengikuti prosesi upacara tersebut yang dipusatkan di Pantai Melasti desa adat setempat.
Selain itu, dipentaskan juga tari rejang renteng massal yang dibawakan yowana dari 15 banjar se Desa Adat Ungasan.
Manggala Prwartaka Karya I Made Suada yang ditemui disela upacara menyampaikan upacara pemelastian Ida Betara diikuti krama agung Desa Adat Ungasan. Pada pemelastian ini juga sekaligus dilasanakan nunas tirta Kamandalu di tengah laut.
“Pemelastian dilakukan ring tepining segara Pantai Melasti sekaligus ‘ngemet sarining tirta Amerta sane kebaos tirta kamandalu untuk kelngkapan sarana upakara karya tawur labuh gentuh, ngenteg linggih dan mapedudusan agung di Pura Segara Desa Adat Ungasan,”ungkapnya.
Setelah nunas tirta Kamandalu di tengah laut, lanjut Made Suada yang juga Pangliman Desa Adat Ungasan prosesi mendak siwi dan pedatengan Ida Betara dilaksanakan di Jaba sisi Pura Segara.
“Melalui karya ini, Krama Desa Adat Ungasan mendapatkan kerahayuan lan kerahajengan saking Ida Betara sami,”harapnya.
Rangkain upacara pemelastian yang dipuput Ida Rsi Wayan Suta Dharma Jaya Giri Geria Punduk Dawa Klungkung juga dilanjutkan upacara
“Memasar” yang diikuti seluruh krama agung Desa Adat Ungasan sebagau wujud syukur atas berkah melimpah yang telah diberikan Ida Betara.
“Memasar puniki suksamannyane sapunapi paca Ida Betara sareng sami, krama patut ngaturang bakti melarapan upacara memasar puniki,”paparnya
Sementara, puncak Karya akan dilaksanakan Anggara Medangsia 15 Oktober 2024 mendatang.
Upacara Mapepada Karya akan dilaksanakan 13 Oktober 2024. Sebagai informasi Karya Tawur Labuh Gentuh, Ngenteg Linggih lan Mapedudusan Agung di Pura Segara Desa Adat Ungasan Kuta Selatan dilaksanakan pasca rampungnya pembangunan di pura tersebut.
Menariknya pada karya yang menelan biaya hingga Rp 6 miliar ini, krama tidak dikenakan iuran biaya, mengingat pendanaan karya ini bersumber dari pendapatan Pantai Melasti yang dikelola Desa Adat Ungasan selama ini. (kbh6)