Apel Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Pemuda Banjar Blungbang Upacara Bendera Di Tengah Sawah
Badung -kabarbalihits
Memperingati hari kemerdekaan RI berbagi kegiatan dilakukan oleh masyarakat. Seperti halnya warga Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi. Pada Sabtu (17/8) melakukan Apel atau upacara pengibaran bendera di tengah sawah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ke 79 Republik Indonesia. Ratusan warga pun telah berkumpul di aera persawahan di Banjar Blungbang, lengkap dengan atribut merah putih. Terlihat warga yang juga sebagai petani menggunakan capil atau topi khas petani. Apel di tengah sawah ini diinisiasi oleh Sekaa Teruna Truni Acarya Perkasa.
Ketua Panitia, I Putu Hendrik Dita Saputra mengatakan, kegiatan untuk memperingati Hari Kemerdekaan disupport langsung oleh tokoh masyarakat. Ia mengaku Apel di tengah sawah adalah sebuah inovasi dengan tema pertanian. “Kami pihak STT dengan segala kemampuan menyediakan tempat, untuk pengibaran bendera memperingati 17 Agustus,” ujar Hendrik.
Menurutnya, ide pelaksanaan upacara ini adalah dari tokoh masyarakat, yakni I Wayan Suyasa. Selain apel, ia menyebutkan ada juga sejumlah lomba yang digelar, seperti tarik tambang dan hiburan lainnya. “Kami sebagai STT melaksanakan semampunya kami,” ucapnya.
Baginya sektor pertanian dapat lebih berkembang dengan dukungan dari pemerintah. Sehingga hal ini perlu disuport melalui informasi terbaru terkait perkembangan pertanian. “Pemerintah pusat atau daerah agar lebih memperhatikan masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Contohnya bisa disumbangkan pupuk gratis ataupun penyuluhan tentang pertanian,” harapnya.
Sementara tokoh masyarakat Penarungan, I Wayan Suyasa mengapresiasi penuh pelaksanaan pengibaran bendera merah putih yang telah dilaksanakan STT. Acarya Perkasa bersama masyarakat. Hal ini dinilai sebagai sebuah inovasi yang unik, sebab pelaksanaannya di tengah sawah.
“Daerah Mengwi adalah pertanian dengan arti luas. Bagaimana kedepan pemimpin-pemimpin bisa memberikan perhatian yang besar kepada pertanian dalam arti luas,”ujar politisi yang digadang-gadang menjadi calon Bupati Badung tersebut.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung ini menjelaskan, pendapatan asli daerah (PAD) Badung sangat besar, namun harus dikembalikan kepada masyarakat. “Ada yang diharapkan bangga menjadi petani, kita balikkan sekarang bahagiakan dulu petani baru bisa bangga menjadi petani. Caranya adalah memberikan pendampingan dan dana stimulus kepada petani,” jelasnya.
Hal ini disebutkan dapat meningkatkan derajat petani, dengan semakin profesional, unggul, dan bermartabat. Sehingga pemerintah harus hadir dari awal sebelum petani menanam. “Intelektual pendampingan yang fokus terhadap pertanian, saya kira produktivitasnya lebih baik,” paparnya. Kbh6