November 25, 2024
Pendidikan

Perkuat Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah, Politeknik Negeri Bali Gelar Job Fair dan Business Matching

Denpasar – kabarbalihits

Mempertemukan berbagai unsur stakeholder strategis di Provinsi Bali, termasuk perwakilan dari Pemerintahan, Sekolah Vokasi, Perguruan Tinggi Vokasi, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Politeknik Negeri Bali (PNB), menggelar program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Bali, bertempat di SMKN 3 Denpasar, Rabu (3/7). Dalam kesempatan ini juga digelar pelatihan peningkatan kapabilitas kemitraan dan penyelarasan, serta kegiatan Job Fair dan Business Matching.

Kegiatan yang merupakan program dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI pendanaan dari LPDP Tahun Anggaran 2023, menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya, Ketua Tim Kerja Program Data dan Evaluasi Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Bali Ida Bagus Gde Weisnawa, PMO Program Ekosistem Kemitraan Ketua Tim Kerja Kemitraan Direktorat Mitras Dudi Yoggi Herdani, M.Si. dan pembicara lainya.

Ketua Tim Kerja Program Data dan Evaluasi Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi, S.IP, M.Si., sangat mengapresiasi Program Penguatan Ekosistem Kemitraan yang digelar oleh PNB. Selain sebagai langkah awal dan terpenting untuk memastikan pendidikan vokasi bisa selaras dengan kebutuhan industri, juga untuk menyelaraskan dengan apa yang menjadi konsen dan kebutuhan dari pemerintah. Khususnya di provinsi Bali ekosistem yang perlu terus dikaji adalah pengembangan dalam rangka mendukung ekosistem kepariwisataan.

“Diharapkan melalui kegiatan ini bisa melahirkan kebijakan yang menjadi bahasan penting bagi daerah, dalam menyusun pengembangan pendidikan vokasi. Sesuai amanat Undang undang dimana pengelolaan SMA dan SMK ada di pemerintah daerah, oleh karena itu maka pemerintah daerah akan mengambil kebijakan penting dalam penyusunan program kedepan,” ujarnya.

Isu yang terus berkembang saat ini, menurutnya, adalah masalah sinkronisasi kurikulum. Secara kebijakan melalui kurikulum merdeka belajar, hal itu sangat bisa diselesaikan, karena sekolah sangat fleksibel mengatur kerjasama, mendesain kerjasama yang selaras dengan kebutuhan dunia industri.

Termasuk di Bali industri yang masuk di industri yang sudah bekerjasama dengan SMK, mereka menjahit kurikulum secara bersama, mendesain program secara bersama, dan akhirnya anak-anak itu sesuai dengan kebutuhan industri itu sendiri,” pungkasnya.

Meidhi menambahkan, tuntutan zaman sekarang, menuntut anak-anak untuk bisa flesibilitas, dan menghadapi tuntutan pekerjaan yang berubah secara cepat. Di SMK sendiri sudah banyak program yang telah kami fasilitasi. “Ada program yang namanya SMK berbasis insutri 4.0 secara khusus, dan SMK pusat unggulan, berbasis digital, sehingga mereka tidak hanya kompeten di bidangnya, tapi kompeten dalam menghadapi tuntutan jaman” imbuhnya.

Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi S.E, M.eCOM., mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program yang diberikan oleh LPDP melalui Direktorat Kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Mitras Dudi yang diberikan kepada Politeknik Negeri Bali, untuk memperkuat ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah.

Menurut Nyoman Abdi, potensi daerah Provinsi Bali harus kita tahu, apa potensinya, apa yang kita kerjakan dalam membangun penguatan ekosistem kemitraan. Apa yang perlu diperkuat, apa yang masih lemah sehingga kemitraan ini semakin kuat untuk menjawab potensi daerah.

“Seperti misalnya potensi daerah adalah pariwisata. Pariwisata tentu tidak hanya pariwisata saja, tapi pariwisata berbasis energi bersih seperti program Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Bagaimana kemitraan dengan desa wisata yang kita punya. Ratusan desa wisata yang ada harus kita perkuat,” ujarnya.

Baca Juga :  Disanjung Gubernur, Gebyar PMHD Unwar ke XII Menjadi Spesial

Lebih lanjut Nyoman Abdi menjelaskan, untuk medukung energi bersih Politeknik Negeri Bali telah mulai membuka Prodi Baru, yaitu Prodi Energi Baru Terbarukan. “Meskipun D3 sudah terbangun bekerjasama dengan pemerintah Swiss. Prodi ini untuk membuat kualitas SDM yang kompeten untuk mendukung program bali bersih. Ini salah satu bagian dari penguatan kemitraan, di samping juga industri dan UMKM. Dalam kesempatan ini kita berkumpul untuk memperkuat kemitraan, dan tidak lupa Peran media juga sangat penting untuk menyebarluaskan informasi ini,” imbuhnya. (kbh5)

Related Posts