September 17, 2024
Pendidikan

Fakultas Hukum Unhi Denpasar Gelar FGD Rangkai Hari Masyarakat Adat Internasional, Bahas Relevansi Tri Hita Karana di Era Globalisasi

Denpasar-kabarbalihits

Fakultas Hukum Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Realita Masyarakat Hukum Adat Menurut Kacamata Internasional: Relevansi Nilai Tri Hita Karana bagi Desa Adat di Bali” pada Jumat (9/8). Acara ini berlangsung di aula Taman Asoka, kampus UNHI Denpasar.

Dalam FGD tersebut, hadir sebagai keynote speaker Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si. Beberapa akademisi terkemuka juga menjadi pembicara, di antaranya Prof. Dr. I Wayan P. Windia, SH., M.Si, Prof. Dr. Ida Bagus Yudha Triguna, MS, serta Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (DPMA) Provinsi Bali, I G.A.K Kartika Jaya Saputra, SH., MH.

Kegiatan FGD ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Masyarakat Adat Internasional. Dekan Fakultas Hukum UNHI Denpasar, Dr. I Putu Sastra Wibawa, SH., MH, menyatakan bahwa kegiatan ini didasarkan pada visi Fakultas Hukum Universitas Hindu Indonesia yang berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis kompetensi dengan nafas agama Hindu dan kearifan lokal.

“Kami ingin mengkaji dan mengembangkan hukum adat Bali melalui sarana pendidikan, serta melihat relevansi nilai-nilai Tri Hita Karana yang ada di desa adat dalam menghadapi tantangan di era global. Desa adat di Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional,” jelas Dr. Sastra Wibawa.

Ia mencontohkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh desa adat, seperti isu kawasan suci di desa dan perlunya penguatan sumber daya manusia di desa adat. Selain itu, penguatan perekonomian desa adat melalui Lembaga Perkreditan Desa (LPD) juga menjadi fokus penting. Sastra Wibawa menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan desa adat untuk memperkuat dan memajukan desa-desa di Bali.

Baca Juga :  Universitas Udayana Jalin Kerjasama dengan Institut Desain dan Bisnis Bali

Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Kolonel Purn. Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil, turut menyampaikan pandangannya. Ia menyoroti dampak globalisasi terhadap Bali yang telah menggerus beberapa aspek budaya, termasuk keberadaan sumpah dan perlindungan tempat suci.

“Dalam perkembangan era globalisasi ini, Bali sudah banyak tergerus oleh kemajuan tersebut. Saya berharap kegiatan FGD ini bisa meningkatkan kepekaan para mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Hukum, terhadap permasalahan budaya. Universitas Hindu Indonesia harus menjadi pusat kajian dan rujukan tentang adat dan budaya,” ujarnya.

FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi tantangan yang dihadapi desa adat di Bali serta mempertahankan relevansi nilai-nilai Tri Hita Karana dalam konteks global.(kbh2)

Related Posts