Gudang Gas Elpiji Jalan Cargo Pernah Digerebek Polda Bali, Pemilik Masih Diperiksa
Denpasar-kabarbalihits
Pemilik gedung gas elpiji di jalan Cargo Taman 1 Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar, diminta pertanggungjawabannya atas kebakaran yang menimbulkan banyak korban jiwa. Dimana gudang gas elpiji disebut pernah digerebek Polda Bali sekitar dua tahun lalu, karena diduga melakukan aktivitas ilegal yakni pengoplosan gas.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, saat ini penyidik tengah memeriksa pemilik gudang gas elpiji tersebut. Dengan adanya peristiwa tersebut otomatis pemilik gudang yang diketahui bernama Sukojin diminta pertanggungjawabannya.
“apakah ada unsur kelalaian disana, apa ada unsur kesengajaan disana. Maka hasil pemeriksaan nanti dapat disimpulkan oleh penyidik di Polresta Denpasar saat ini sedang mendalaminya,” kata Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (11/6/2024).
Gudang gas elpiji di jalan Cargo disebut memiliki ijin usaha bernama CV. Bintang Agus Perkasa. Namun demikian tetap dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, sebab pernyataan dari PT. Pertamina Patra Niaga menyebut bahwa gudang tersebut tidak masuk dalam agen resmi penyalur.
“termasuk itu bagian informasi yang sedang kita dalami oleh penyidik Polresta Denpasar. Nanti kita lihat ijin peruntukkannya apakah sesuai,” lanjutnya.
Sebelum peristiwa ini terjadi, Polda Bali pernah menggerebek gudang gas yang beralamat di jalan Cargo tersebut sekitar dua tahun lalu, karena diduga melakukan pengoplosan, dan saat ini didalami kembali.
“dulu ya, mungkin dua tahun lalu pernah digerebek Polda Bali juga, terkait tentang adanya peristiwa tersebut ini sedang didalami kembali,” imbuh Jansen.
Diketahui bersama pada Minggu pagi (9/6/2024) sekitar pukul 06.10 Wita telah terjadi peristiwa kebakaran yang menimbulkan beberapa ledakan yang keras di gudang gas elpiji jalan Cargo Taman 1 Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja.
Sehingga warga setempat yang mengetahui kejadian itu segera menghubungi pemadam kebakaran dan sekitar pukul 07.00 Wita sebanyak 5 unit pemadam kebakaran mulai berjibaku memadamkan api.
Dari peristiwa itu, banyak menelan korban hingga 18 orang mengalami luka bakar serius. Hingga Selasa (11/6/2024) korban yang dirawat di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah terdata 3 korban telah meninggal dunia, dan 13 korban lainnya kritis. (kbh1)