Bertambah Dua Korban Meninggal Kebakaran Gudang Gas Elpiji, Keduanya Kakak Adik
Denpasar-kabarbalihits
Korban meninggal akibat kebakaran gudang gas elpiji di jalan Cargo, Taman 1 Banjar Uma Sari, Ubung Kaja kembali bertambah setelah menjalani perawatan di Unit Burn RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
Terdata per-rabu (12/6/2024) adanya penambahan dua korban meninggal, sehingga total menjadi 5 korban meninggal. Kedua korban merupakan saudara kakak adik berasal dari Manggarai, yang sama-sama menjadi pekerja di gudang gas elpiji tersebut.
Dimana korban luka bakar bernama Petrus Jewarut (31) dinyatakan meninggal dunia pada Selasa malam (11/6/2024) pukul 21.30 Wita dan Robiaprianus Amput (23) meninggal dunia pada Rabu (12/6/2024) pukul 10.30 wita.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof. Ngoerah, dr. Affan Prigambodo Permana menyampaikan, informasi terbaru adanya penambahan korban meninggal menjadi 5 orang. Sehingga RSUP Prof. Ngoerah saat ini hanya merawat 11 korban luka bakar dan keseluruhan korban tetap dipasang alat bantu nafas. Dimana terdapat 1 korban tengah menjalani operasi luka bakar.
Juga disebut tindakan lanjutan terhadap satu korban yang menjalani operasi tersebut masih dengan penanganan kegawatdaruratan.
“tidak ada penambahan pasien baru yang dirujuk ke RS Prof. Ngoerah sehingga total yang dirawat saat ini 11 orang, seluruhnya dirawat di unit luka bakar RS Prof. Ngoerah,” jelas dr. Affan Prigambodo, Rabu (12/6/2024).
Sementara salah seorang kerabat korban dari Paguyuban Ikatan Manggarai Barat Bali, bernama Bernard tidak bisa menyampaikan lebih banyak terkait kondisi kedua korban. Namun ia bersama yang lain merasa terkejut saat menerima informasi bahwa korban Robiaprianus menyusul kepergian kakaknya.
Sebelumnya jenasah kakak dari Robiaprianus yakni Petrus Jewarut telah diantar bersama kerabat lain di Cargo Bandara hendak dibawa ke kampung halaman, namun kabar duka kembali diterima yang menyatakan Robiaprianus meninggal pada Rabu pagi pukul 10.30 Wita.
“setelah mendapat berita itu saya langsung kesini bersama teman-teman yang lain, sama keluarga besar. Jenasah sudah kita proses,” katanya.
Bernard mengaku tidak mengetahui secara pasti bahwa kedua korban selama di Bali bekerja di gudang gas elpiji tersebut. Ia berharap kepada pemilik gudang gas elpiji agar bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Robiaprianus dan Petrus Jewarut. Meski sepengetahuannya, untuk biaya perawatan di rumah sakit dan proses pemulangan jenasah telah ditanggung perusahaan.
“kami berharap kepada perusahaan mereka percayakan selama bekerja, mohon pengertiannya dengan keadaan seperti ini,” harap Bernard. (kbh1)