November 25, 2024
Peristiwa

Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji 18 Orang, 1 Orang Alami Luka Bakar diatas 50 Persen

Denpasar-kabarbalihits

Kebakaran hebat yang terjadi di gudang gas elpiji jalan Cargo, Taman 1 Ubung Kaja, Denpasar, pada Minggu pagi (9/6/2024) mengakibatkan 18 orang mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit di wilayah Denpasar dan Badung.

Dimana kondisi salah seorang korban kebakaran yang dirawat di RSUD Wangaya, Denpasar bernama Katiran (61) asal Tembok Rejo, Jawa Timur mengalami luka bakar serius diatas 50 persen.

Menurut Kepala IGD RSUD Wangaya, A.A. Bagus Darmayudha, RS Wangaya menerima satu orang korban kebakaran bernama Katiran yang sedang dirawat dengan kondisi luka bakar hampir diseluruh tubuh, dan ditemukan jejak luka bakar di saluran nafas. Karena itu tim medis selain menangani luka bakar pada korban, juga dilakukan pemasangan alat bantu nafas untuk mencegah kemungkin terjadinya kebengkakkan di saluran nafas.

“kita pasang alat bantu nafas, untuk mencegah bengkak di saluran nafas, pasti tidak bisa bernafas beberapa hari kedepan,” jelas A.A. Bagus Darmayudha, Minggu (9/6/2024).

Dari hasil pemeriksaan, luka bakar terjadi hampir diseluruh tubuh korban mencapai 58 persen. Dalam penangananya rencana awal korban akan dirujuk ke unit burn di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, namun karena penuh, sementara korban dirawat di ruang ICU ditangani oleh dokter bedah plastik.

“saat ini pasien dalam pengaruh obat, dalam kondisi belum stabil. Dengan luka bakar seperti itu bisa kita katakan kritis,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Dusun Umasari Ubung Kaja, Bimantara Ari Sugandi saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, akibat dari kebakaran yang terjadi di gudang gas elpiji ini terdapat 18 korban luka bakar yang telah dirawat di beberapa rumah sakit di wilayah Denpasar dan Badung.

Kemudian dirinci bahwa di RS Mangusada Badung merawat 4 korban, RSUD Wangaya 1 korban, RSUP Prof. Ngoerah Sanglah merawat 8 korban, 2 korban dirawat di RS Balimed, dan 3 korban dirawat di RS Surya Husada. Dimana belasan korban luka bakar tersebut merupakan pekerja di gudang gas elpiji setempat.

Sepengetahuannya, gudang gas elpiji ini adalah sebagai agen penyalur sejak tahun 2020, yang berpindah tempat dari jalan Cargo Kenanga berpapan nama dengan pemilik bernama Sukojin.

“dulu ada plangnya dan sebagainya. Saya jadi Kadus tahun 2020, setelah mewabahnya Covid, ada informasi dia pindah. Saya pikir karena pindah tidak perlu memasang plang,” bebernya.

Baca Juga :  Memanas, Warga Tolak Distribusi Parkir Desa Serangan

Pihaknya tidak merasa curiga atas keberadaan gudang, karena dipandang tiap harinya aktivitas gudang gas elpiji tersebut seperti agen gas penyalur pada umumnya, yakni adanya lalu lalang mobil pengangkut gas di sekitar wilayah Cargo. Namun indormasi yang didapat dari warga setempat saat peristiwa kebakaran terjadi, pekerja berada didalam dengan kondisi pintu gudang terkunci dari luar.

“cuma informasi dari warga, saat terbakar pintu gudang gemboknya terpasang dari luar ternyata ada yang bekerja di dalam, nah itu yang kita tidak tahu, tidak mungkin diawasi 24 jam,” ujarnya.

Meski adanya ledakan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran di gudang gas elpiji tersebut. (kbh1)

Related Posts